SHARE

Mengawali tahun 2017, segenap karyawan UK Petra berkumpul untuk bersyukur dalam Kebaktian Universitas dan Temu Kasih Awal Tahun 2017. Ibadah ini dilaksanakan di Auditorium UK Petra pada tanggal 3 Januari 2017. Kebaktian ini dipimpin oleh Dr. Rudy Setiawan, S.T., M..T., sebagai Pemimpin Pujian.
Pembawa Firman Tuhan adalah Bedjo Lie, S.E., M.Div., Th.M., yang membuka kotbahnya dengan pembacaan firman Tuhan dari Pengkotbah 3:1-15. Ia mengangkat penggalan ayat pertama yang mengatakan bahwa “Untuk segala sesuatu ada masanya”. Ayat ini mengajak kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dan menanti waktu yang ditentukan oleh Tuhan.

Di ayat-ayat berikutnya kita bisa melihat 14 pasangan waktu yang dituliskan oleh penulis kitab Pengkotbah. Berbagai contoh waktu yang diberikan disini adalah gambaran dari realita kehidupan. Dari pasangan waktu yang diberikan dimaksudkan untuk memahami bahwa kehidupan manusia adalah dipenuhi dengan perubahan. Untuk bisa menjalani hidup yang bermakna, adalah perlu untuk belajar menerima perubahan. Menerima perubahan di konteks pasangan waktu di sini bisa dilihat dengan pola pikir bahwa tidak ada satu pun kejadian di dunia ini yang tidak berada di bawah kendali Allah.
Untuk mengilustrasikan proses pembelajaran manusia dalam konteks ini, Bedjo Lie mengutip pandangan Søren Kierkegaard, “Hidup hanya bisa dijalani dengan melihat ke depan, mengerti kehidupan hanya bisa dilakukan dengan melihat ke belakang”. Bedjo Lie kemudian membahas ayat ke-11 dari firman Tuhan ini, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka”. Setiap orang memiliki definisi masing-masing atas ‘indah’. Satu contoh adalah dari pasangan waktu di firman ini adalah: “… ada waktu unuk menangis, ada waktu untuk tertawa …”. Kebanyakan orang akan cenderung mengartikan bahwa tertawa adalah lebih indah dari menangis. Menurut Bedjo, hal ini dikarenakan manusia tidak dapat memahami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Manusia belajar dari pengalaman, dan ‘indah’ ada di masa depan. Apabila kita mengingat kembali cara kerja Allah dari awal sampai akhir dan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah di dalam rancanganNya, maka kita akan bisa melihat bahwa indah ada di semua waktu. Bedjo Lie kemudian menutup renungannya dengan ajakan untuk belajar menikmati berkat Tuhan lebih lagi dan berbagi kasih Tuhan kepada sesama.

Seusai kebaktian, acara dilanjutkan dengan Temu Kasih Awal Tahun 2017. Acara ini diawali dengan menyambut para karyawan baru dan mengenang rekan yang sudah mendahului dipanggil Tuhan pada tahun 2016 lalu, dimana ada 14 orang karyawan yang bergabung pada sepanjang tahun sebelumnya. Di awal tahun 2017 keluarga besar UK Petra  mengenang 4 orang rekan  yang meninggal saat masih aktif berkarya di UK Petra di tahun 2016, mereka adalah: Bapak Ir. J. Lukito Suwito Kartono, MA., (Dosen Program Studi Arsitektur), Bapak Zaini, (Tata Usaha Sekretariat Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra), Bapak Sukari, (tenaga Unit Ketahanan Kampus), dan Ibu Ima Muljati , S.T., M.T., M.Eng. (Dosen Program Studi Teknik Sipil).

Acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor UK Petra, Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr.Eng. Dalam sambutannya, Rektor mensyukuri anugerah Tuhan dan mengapresiasi kerja seluruh pihak di UK Petra sehingga berbagai catatan prestasi diraih oleh UKP belakangan ini. Yang signifikan dirasakan adalah pengakuan pemerintah terhadap UKP melalui pemeringkatan akreditasi oleh Kemenristekdikti, dimana UKP dinyatakan sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) dengan peringkat akreditasi nomor satu.
Rektor membagikan pengalamannya memimpin UKP selama 7 tahun terakhir. Ia mengibaratkan kesuksesan seperti sebuah pendulum yang naik turun. Ia mengatakan bahwa di saat awal, tugasnya adalah lebih mudah karena mengangkat dari bawah ke atas. Menurutnya tugas penjabat rektor selanjutnya adalah lebih berat. Karena saat ini, diumpamakannya pendulum tersebut berada di titik tinggi, maka tugas selanjutnya lebih berat untuk mempertahankan di posisi yang sudah di atas. Rektor menutup sambutannya dengan memotivasi segenap pihak keluarga besar UK Petra. Ujarnya, “Selama Tuhan beri kesempatan, mari kita bekerja sebaik mungkin untuk kemuliaan nama Tuhan”.

Apresiasi terhadap prestasi yang dicapai pada tahun 2016 tampak juga dalam sambutan pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Petra yang disampaikan oleh Rachmat Harjono Tengadi, S.H., M.H. Menurutnya pengakuan negara bahwa UK Petra sebagai PTS terbaik adalah hal yang luar biasa dan menunjukkan kerja keras bersama. Ia kemudian mengutip ayat Matius 5:16. Dari ayat ini ia mengajak segenap keluarga besar UK Petra untuk memasuki 2017 dengan semangat membawa terang Kristus supaya melalui UK Petra, nama Tuhan dimuliakan. (noel/dit)

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here