SHARE

Kekerasan dalam lingkungan sekolah saat ini kerap kali ditemukan. Fenomena ini oleh mantan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, dipopulerkan dengan istilah perundungan. Mahasiswa Program Studi English for Creative Industry UK Petra – dibantu oleh mahasiswa-mahasiswa prodi/program lain – menggelar pentas yang bertujuan ikut serta melawan fenomena perundungan ini. Pentas dengan berjudul Bang Bang You’re Dead ini digelar pada tanggal 27 Oktober 2016 di SMAK St. Louis 1, Surabaya. Pementasan ini adalah pementasan yang kedua, dimana pementasan pertama dilaksanakan di SMAK Hendrikus.

Bang Bang You’re Dead (BBYD) adalah satu lakon panggung karya William Mastrosimone, seorang dramawan Amerika Serikat. Ia menulis naskah lakon BBYD ini sebagai respon atas terjadinya 3 penembakan oleh siswa SMA di Amerika Serikat yang dilatarbelakangi adanya bullying (perundungan). Lakon BBYD dipilih sebagai lakon yang akan ditampilkan karena kedekatan dengan isu sosial yang ada pada anak-anak sekolah saat ini. Penampilan BBYD dimaksudkan sebagai sikap menolak perundungan.

Lakon ini mengetengahkan kisah Josh, seorang siswa SMA di Amerika. Josh dikisahkan sebagai seorang siswa yang mengalami perundungan dan merasa terkucilkan dalam pergaulan. Dalam merespon krisis ini, Josh dengan gelap mata membunuh kedua orangtuanya dan 5 orang temannya. Dalam lakon ini digambarkan bagaimana Josh berusaha memberikan justifikasi atas tindakannya hingga pada akhirnya Josh menyadari bahwa sebetulnya ia menyesali perbuatannya. Perundungan dan proses terbentuknya alter ego Josh yang akhirnya berujung pada Josh mengamuk ini mengajak penonton untuk memahami dampak buruk perundungan.

Setelah pementasan lakon, diadakan sesi diskusi. Sesi ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswa SMAK St. Louis 1 yang menghadapi tugas proyek memproduksi suatu peran untuk mendapatkan sharing pengalaman dari para mahasiswa tentang proses produksi lakon panggung. Proyek drama ini adalah tugas gabungan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Agama, dan Kesenian. Hapsari Lily, seorang anggota tim produksi BBYD mengatakan “Dengan diadakannya pementasan ini, diharapkan rekan-rekan SMA (St. Louis dan Hendrikus) jadi tahu lebih banyak tentang teater. Dan juga (diharapkan) mereka tertarik di bidang teater juga”.

Kegiatan ini dilakukan sebagai penerapan mata kuliah Stage Production. Tim produksi lakon ini terdiri dari 19 orang dan juga enam orang aktor. Mata Kuliah Stage Production kali ini adalah unik karena para mahasiswa dituntut untuk melaksanaan pementasan teater di luar lingkungan UK Petra.  Pementasan ini dipersiapkan dalam waktu 3 bulan saja. Waktu yang relatif sangat singkat untuk memproduksi satu pementasan teater. Untuk mengejar waktu pentas ini, tim produksi mengadakan rapat 2 kali setiap minggunya. Dalam rapat tersebut mereka membahas apa masalah yang dihadapi tiap divisi dan mengecek sejauh mana penyelesaian tenggat yang dimiliki masing-masing bagian.

Selain berdampak pada audiens pentas, pelaksanaan pentas ini berdampak positif juga bagi para mahasiswa yang melaksanakannya. Menurut Irene Wibowo, mahasiswa yang bertugas sebagai Production Manager pentas ini, ia  mendapatkan pelajaran berharga dari pementasan ini. Menurutnya kelas Stage Production mengajarkannya untuk “berpikir out of the box; bahwa permasalahan harus diselesaikan dengan melihat dari segala sisi. Sutradara pementasan ini, Candy Trisnaningsih mengatakan bahwa ia ingin merasakan kuliah yang tidak hanya belajar dalam kelas. Proyek ini membantunya mengeksporasi bagaimana rasanya masuk ke teater. (noel/dit)

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here