SHARE

Pada 14-16 Juni 2017, Program Studi Desain Interior Universitas Kristen Petra (UK Petra) mengadakan sebuah pameran yang bertajuk “Interior Design for Cultural Community” yang berlangsung di Selasar Gedung P lantai1. Pameran ini merupakan tugas mata kuliah Desain Interior dan Styling 4.

 

Mata kuliah Desain Interior & Styling 4 (DIS 4)  merupakan mata kuliah wajib di Program Studi Desain Interior yang diambil oleh mahasiswa semester 6 dengan metode pengajaran kuliah teori dan praktik desain di studio maupun lapangan. Proyek desain ini adalah perancangan ruang budaya berupa fasilitas publik yang dapat mewadahi kegiatan sebuah komunitas budaya di Surabaya dan menciptakan pengalaman ruang yang edukatif, dengan pendekatan filosofis bagi pembelajaran masyarakat yang berkelanjutan.

 

Objek pada pameran ini antara lain 76 maket hasil perancangan interior dengan skala 1:50, 76 poster hasil perancangan interior, dan 8 presentation board yang menampilkan hasil tugas styling kelompok di basecamp komunitas. Pameran ini juga melibatkan komunitas yang diambil sebagai objek perancangan antara lain Perkumpulan Bangga Berkain, Paguyuban Senopati, Persatuan Layang-layang Surabaya (PERLABAYA), Urban Sketchers Surabaya, De Mardijkers, Serikat Mural Surabaya (SMS), Komunitas Batik Surabaya (KIBAS) dan Petra Little Theater (PLT).

 

Secara keseluruhan, terdapat tiga tahapan dalam tugas mata kuliah ini. Pertama,  mahasiswa melakukan observasi lapangan dan berinteraksi secara mendalam dengan sebuah komunitas budaya yang telah ditentukan oleh kepala studio. Dalam tahap ini mahasiswa mengumpulkan data mengenai identitas, visi misi, aktivitas rutin maupun insidentil serta produk atau objek koleksi komunitas yang memiliki nilai berharga bagi masyarakat lokal Surabaya dalam konteks budaya, sejarah, seni, pariwisata, dan ilmu pengetahuan. Tahapan ini dilakukan pada minggu 1-5.

 

Kedua, mahasiswa mencari sebuah site riil dengan denah riil di lokasi Surabaya dengan luasan 300-500m2 untuk projek desain. Mahasiswa kemudian merancang program ruang berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan dengan tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan ide fasilitas-fasilitas baru bagi komunitas tersebut sehingga dapat secara optimal mewadahi kegiatan-kegiatan mereka serta mendukung terjadinya pembelajaran masyarakat masa depan melalui sebuah konsep perancangan yang mendalam. Tahapan ini dilakukan pada minggu 6-14.

Ketiga, mahasiswa bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 9-10 orang untuk menata area di lokasi basecamp komunitas berdasarkan kebutuhan komunitas tersebut. Projek Styling yang telah dilakukan adalah menata benda koleksi komunitas, serta perabot dan aksesoris lainnya di dalam sebuah ruang sehingga menarik untuk diapresiasi oleh masyarakat setempat; mendesain dan merealisasikan perabot atau mebel dalam skala 1:1 untuk memenuhi kebutuhan memajang benda koleksi komunitas; mendesain photobooth dan fasilitas display yang bersifat pasang-urai (knock-down) untuk acara-acara rutin maupun insidentil di komunitas dan mendesain main entrance basecamp komunitas sehingga lebih menarik dan mengundang.

Tujuan dari pameran ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman mendesain ruang budaya bagi komunitas lokal sehingga memiliki kesadaran akan perannya di masa depan sebagai desainer interior yang dapat mendukung potensi yang dimiliki masyarakat untuk menyalurkan kekayaan budaya dan kreativitas bangsa. “Selain itu, tugas ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan klien riil dan mewujudkan desain yang bermanfaat secara” urai Diana Thamrin, S.Sn, M.Arch, selaku Kepala Studio Desain Interior & Styling 4 (fsc/dit).

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here