SHARE

Kemajuan teknologi, khususnya di bidang elektronika, telah menjadi pemberi pengaruh terbesar dalam kehidupan manusia sejak era modern. Memberikan perkenalan kegiatan dalam dunia elektronika sejak usia dini memungkinkan timbulnya minat belajar untuk menguasai teknologi. Program Studi (prodi) Teknik Elektro Universitas Kristen  Petra (UK Petra) menerima kunjungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Vita dalam acara Educational Trip sebagai salah satu upaya pengenalan teknologi sejak dini. Pada tanggal 8 November 2017, rombongan siswa siswa SMP Vita diterima oleh Kepala Prodi Teknik Elektro, Ir. Murtiyanto Santoso, M.Sc. Mengawali rangkaian acara, Murtiyanto memaparkan pada para siswa bahwa generasi saat ini menghadapi perubahan yang signifikan dalam pola kehidupannya terkait dengan energi listrik. Perubahan pertama adalah perpindahan sumber energi listrik. Dari sumber energi fosil seperti batubara atau minyak bumi menuju ke sumber energi terbarukan, seperti: tenaga angin, gerak air, dan tenaga surya. Perubahan signifikan kedua adalah listrik dipakai untuk mengontrol berbagai aspek kehidupan manusia. Murtiyanto meramalkan bahwa dalam 25 tahun kedepan perkembangan di bidang robotika memungkinkan adanya robot yang benar-benar menyerupai manusia dan berfungsi layaknya manusia. Perubahan signifikan ketiga adalah energi listrik dipakai sebagai alat mengirim berita dan bekerja, contoh hal ini adalah pengoperasian peralatan sudah bisa dilakukan secara jarak jauh melalui teknologi internet. Setelah pemaparan ini, para siswa kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengunjungi 3 fasilitas laboratorium pendukung pembelajaran yaitu laboratorium Sistem Tenaga Listrik, laboratorium Elektronika dan laboratorium Telematika.

Di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik, para siswa diperkenalkan pada konsep sumber tenaga terbarukan. Disediakan 3 praktikum untuk membantu para siswa memahami bahwa listrik bisa dibangkitkan dari bahan-bahan yang umum ditemui di dalam keseharian. Praktikum tenaga surya mengajak para siswa mengukur seberapa banyak tenaga listrik yang didapatkan panel surya dari cahaya lampu yang menyerupai cahaya matahari. Praktikum spektrum pada panel surya mengenalkan siswa pada perbedaan jumlah energi yang dihasilkan oleh warna yang berbeda. Praktikum membangkitkan listrik untuk menyalakan lampu LED memakai kaleng minuman ringan, kabel tembaga, dan air garam memperkenalkan siswa pada proses elektrolisis.

Laboratorium Elektronika mengenalkan siswa pada sistem pengontrolan yang dipakai di dunia industri. Para siswa mencoba mengoperasikan program Antarmuka Manusia dan Mesin (Human Machine Interface). Tersedia juga beberapa sistem mesin yang merupakan karya mahasiswa dalam merancang sistem elektronika. Sebagai contoh adalah sistem stempel otomatis yang mengintegrasikan sensor untuk mengaktifkan motor penggerak ban berjalan dan alat pemberi stempel. Dalam laboratorium ini, para siswa memperhatikan alat levitasi elektromagnetik yang selalu menjadi daya tarik di setiap kunjungan. Mereka bergantian mencoba membuat sebuah bola besi melayang dengan bantuan alat yang memakai sensor dan pembangkit elektromagnet.

Para siswa dibekali dasar-dasar membuat program di dalam laboratorium Telematika dimana saat ini mengoperasikan peralatan bisa dilakukan dimana saja. Untuk memudahkan para siswa memahami telematika, mereka diajak membuat aplikasi melalui situs appinventor.edu.mit yang merupakan salah satu situs pembelajaran membuat aplikasi android. Setelah berhasil membuat aplikasi dengan template yang sudah tersedia, siswa yang tertarik untuk membuat sendiri bisa termotivasi untuk mempelajari pemrograman lebih dalam.

Setelah kunjungan ke ketiga laboratorium yang ada, para siswa kemudian berkumpul untuk bermain robot Lego. Disediakan empat robot Lego yang memiliki kemampuan untuk diprogram bergerak dengan roda dan memiliki sensor pengukur jarak. Para siswa didampingi beberapa mahasiswa memprogram robot-robot tersebut untuk bergerak dan mengukur jarak tempuh. Data-data jarak tempuh dan waktu tempuh bisa didapatkan secara digital setelah mereka menjalankan robot tersebut. Dari data tersebut, mereka kemudian mengkalkulasi kecepatan robot tersebut memakai sistem persamaan linier.

Program kunjungan dan pembelajaran siswa SMP Vita ini diapresiasi oleh Murtiyanto yang mengatakan “Pendidikan yang baik, bukan hanya membekali siswa dengan materi ilmu pengetahuan melainkan mempersiapkan siswa dengan wawasan masa depan”. (noel/dit)

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here