SHARE

Event Megabuilld Surabaya adalah event eksibisi tahunan yang mempertemukan segenap pelaku industri pembangunan dan merupakan acara utama bagi arsitektur di kawasan Indonesia bagian timur, pelaku desain interior dan industri pembangunan untuk bersama berkumpul, berbagi dan mengalami tren desain terbaru, solusi, bahan, sistem, dan teknologi. Dalam rangkaian acara Megabuild Surabaya 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 29 Oktober 2017 di Grandcity Hall Surabaya ini, Program Studi Arsitektur UK Petra mendapatkan tempat untuk menunjukkan karya mahasiswa, proyek alumni dan ruang berbagi pemikiran unggul dosen pengajar.

Booth UK Petra di ruang expo menampilkan sejumlah karya mahasiswa dari tahun pertama perkuliahan sampai dengan tugas akhir di penghujung perkuliahan. Karya-karya ini adalah hasil dari perkuliahan Merancang 2 dimana para mahasiswa tahun pertama ditugaskan merancang bangunan tunggal dengan fungsi sederhana; perkuliahan Merancang 4 dimana tugas mahasiswa tahun kedua adalah melakukan perancangan bangunan di tanah yang berkontur; Merancang 6 bagi mahasiswa tahun ketiga menugaskan mereka merancang bangunan simbolik; dan Tugas Akhir mahasiswa adalah rancangan bebas yang berdasarkan identifikasi masalah dan solusi yang mereka dapatkan secara mandiri.

Di hari pertama event, pada tanggal 26 Oktober2017, diselenggarakan sesi Seminar “Eksplorasi Bentuk dengan Folding Architecture” yang diampu oleh Christine Wonoseputro, S.T., MASD. Dalam sesi ini, dipaparkan metode mengajar arsitektur yang memakai media kertas lipat yang digunakan dalam mata kuliah Perancangan 1 di Program Studi Arsitektur UK Petra. Seni melipat kertas yang sering dikenal dengan istilah origami bisa melengkapi teknik eksplorasi bentuk nirmana yang sudah umum dipakai. Mahasiswa saat melakukan eksplorasi bentuk dengan teknik nirmana cenderung menghasilkan bentuk-bentuk yang rigid, hal ini bisa diimbangi dengan Folding Architecture yang menghasilkan bentuk yang lebih luwes. Dalam sesi ini juga ditampilkan folding architecture karya mahasiswa pilihan yang kemudian dipilih karya-karya terbaiknya.

Pada tangal 29 Oktober 2017 di hari terakhir event, Arsitektur UK Petra kembali mendapatkan ruang berbagi. Sebagai penutup acara diadakan talkshow dan diskusi bertajuk “How to be A Good Architect”. Acara puncak ini dimulai dengan sesi talkshow Alumni Recent Project yang menampilkan proyek-proyek terkini para alumni Petra di bidang arsitektur. Para alumni ini adalah Clifford Sutedjo (angkatan 2008) pendiri Spasi Architects; Franciscus Raymond (angkatan 2009) dari Studio Anti-Architecture; dan Pandya Praditya (angkatan 2009) dari Studiopapa.id. Clifford membagikan pengalamannya merancang rumah tinggal unik yang di dalam ruang keluarganya terdapat satu pohon Kembang Jepun (Frangipani). Menurutnya, proses yang paling banyak dilakukan arsitek adalah menjadi konsultan bagi kliennya. Dengan konsultasi ini, maka dia dapat lebih memahami permasalahan dan kebutuhan klien. Katanya, “Kita lebih memilih berlama-lama untuk mencari inti permasalahan, daripada lama waktu membuat sebuah produk. Seusai talkshow, acara dilanjutkan dengan diskusi Sesi 1 “Praktik Industri Arsitektur” dengan narasumber Jimmy Priatman, M.Arch., IAI., AA. Dalam sesi ini Jimmy berbagi pengalaman mengembangkan profesi arsitek; dan mendiskusikan ilmu yang perlu diserap dalam praktik industri arsitektur, terutama pada skala nasional. Sesi selanjutnya bertajuk Edukasi Arsitektur dengan narasumber Timoticin Kwanda Ph.D., Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UK Petra. Timoticin mempresentasikan prestasi FTSP UKP 5 tahun terakhir dan program-program 5 tahun ke depan, terutama terkait dengan pemenuhan kompetensi keahlian arsitek skala nasional sampai dengan internasional. Sesi selanjutnya bertajuk “Pengembangan Profesi Arsitek“, dengan narasumber Aloysius Erwin ST., IAI. Dalam sesi ini Aloysius memberikan sharing kegiatan-kegiatan pengembangan profesi arsitek di asosiasi atau komunitas dan sharing tips pengembangan diri calon arsitek dengan melihat peta jejaring praktik arsitek skala lokal-regional. (noel/padi)

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here