SHARE
Tim Stevie

Program Studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra (UK Petra) kembali menorehkan prestasi nasional. Dua tim DKV UK Petra berhasil meraih juara 2 dan 3 dalam kompetisi “Ideation” yang merupakan mata lomba dari kegiatan Epicentrum, Padjajaran Communication Festival 2017.

Ideation 2017 merupakan kompetisi membuat konsep kampanye digital yang terintegrasi (digital integrated campaign). Ideation kali ini bertema “A(d) Creative Solutionto Maximize Youth’s Participation on Indonesian Politics” yang diselenggarakan pada 13 – 16 November 2017 di Universitas Padjajaran Bandung. Kompetisi ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap penyisihan dan final. Pada tahap penyisihan, peserta mengumpulkan karya berupa deck presentation pada 31 Oktober 2017. Pada tahap penyisihan, peserta ditantang untuk membuat konsep kampanye melalui sosial media untuk mendorong pemilih muda (usia 17-22 tahun) untuk mengenal lebih jauh dan mengetahui rekam jejak kandidat-kandidat pada pemilihan kepala daerah 2018 sehingga dapat dijadikan acuan dalam memilih. Media kampanye yang digunakan adalah facebook, twitter, instagram, dan situs laman.

Selvie Lokito dan Teresa Stephanie tergabung dalam Tim Stevie merancang permainan facebook bernama “Kepo Yuk” akronim dari “Kenal Politik Yuk”. Kata “kepo” adalah istilah yang sangat dikenal di kalangan anak muda yang merupakan singkatan dari Knowing Every Particular Object atau rasa ingin tahu sekali akan segala sesuatu. Permainan ini merupakan simulator karena terdapat model representasi dari calon kepala daerah yang masing-masing memiliki keahlian dan rekam jejak yang berbeda-beda. Situasi dan kondisi daerah yang berbeda-beda menuntut pemain untuk memperhatikan rekam jejak dan teliti dalam memilih pemimpin yang cocok dan layak. “Melalui permainan ini, pemain dapat mengetahui pentingnya rekam jejak calon pemimpin agar tidak salah memilih nantinya,” ungkap Selvie Lokito.

Tim kedua bernama Ucullop beranggotakan Eunike Sara Ardyta dan Alexander Gratianus. Pada babak penyisihan, tim Ucullop membuat muatan-muatan di instagram berupa kutipan dan fakta-fakta seputar pemilihan umum dengan bahasa yang mudah dan menarik di kalangan anak muda. Ucullop juga memanfaatkan semua fitur yang terdapat di instagram untuk menyebarkan kampanyenya, seperti membuat tagar yang mudah diingat oleh anak muda yaitu #cukuptau, game tag berantai, insta story, repost, dan hashtag sticker. “Tujuan dari pembuatan kampanye ini adalah memberikan wawasan dan himbauan kepada anak muda untuk menjadi pemilih yang cerdas supaya tidak salah pilih”, terang Eunike Sara Ardyta.

Tim Ucullop

Dari 26 tim di tahap penyisihan, terpilih 5 tim yang maju ke tahap final. Pada tahap final, peserta ditantang untuk membuat konsep kampanye melalui minimal dua media digital untuk mengedukasi pemilih pemula (usia 15-18 tahun) mengenai pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg), dan mendorong pemilih pemula agar turut berpartisipasi pada Pileg 2019 mendatang. Peserta diberi waktu selama 30 jam untuk membuat kampanye tersebut, kemudian peserta mempresentasikan karyanya selama 10 menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab selama 20 menit oleh juri. Pada tahap final ini, tim Stevie menggunakan instagram dan microsite untuk kampanyenya. Kampanye yang berjudul “Gokil Sob” (Golongan Kritis Politik Sobat), ini menjadikan mencoblos kertas suara dan simbol kelingking bertinta sebagai simbol kebanggaan anak muda yang bisa menyelamatkan Indonesia. Lain halnya dengan tim Ucullop, mereka membuat official merchandise untuk pemilihan umum yang bernama The Z Brand dan membuat konten di instagram dengan analogi kehidupan dan pemilu. Pesan dari kampanye ini adalah para pemilih pemula yang merupakan anak-anak SMA memiliki  keputusan yang sangat berpengaruh untuk Indonesia.

Tim Stevie berhasil meraih juara dua dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 3.000.000,-, tropi, dan sertifikat. Tim Ucullop meraih juara tiga dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 2.000.000,-, tropi dan sertifikat “Melalui kompetisi ini, kami mendapatkan wawasan baru dan yang pasti mendapatkan jejaring baru”,  ujar Teresa Stephanie. (rut/dit)

Facebook Comments