SHARE

Kiprah lulusan suatu institusi pendidikan tinggi adalah indikator kualitas pendidikan yang diberikan institusi tersebut. Apabila lulusan yang diciptakan kemudian sukses di bidangnya, maka kesuksesan ini adalah kesaksian tersendiri. Mahasiswa adalah sebagai calon lulusan memiliki beragam gambaran atas yang dihadapi di saat kelulusan. Pertemuan antara mahasiswa dengan alumni yang sudah mencatatkan kesuksesan memungkinkan mahasiswa mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas segala peluang dan tantangan yang menanti setelah dia lulus. Untuk memberikan inspirasi pada para mahasiswa tentang prestasi-prestasi alumni di berbagai bidang, dan juga memperkenalkan berbagai bidang pekerjaan/profesi yang digeluti oleh alumni yang bisa diikuti atau diinspirasi oleh mahasiswa-mahasiswa setelah lulus, Pusat Karir UK Petra bekerjasama dengan Perpustakaan UK Petra melaksanakan Alumni Exhibition dengan tajuk “The Fighting Dreamers”.

Rangkaian acara Alumni Exhibition ini berupa pameran yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 24 November 2017 di Perpustakaan UK Petra. Di area gallery perpustakaan ini dipajang 10 foto alumni. Di sebelah masing-masing foto terdapat tulisan yang memberikan konteks atas kiprah dan prestasi para alumni tersebut. DI setiap booth alumni ini juga disediakan audio player yang memungkinkan para pengunjung untuk mendengar pesan inspiratif dari para alumnus ini. Stand alumnus ini adalah karya kontribusi dari 14 orang mahasiswa aktif UK Petra. Kesepuluh alumni ini dipilih berdasarkan parameter bahwa alumnus yang bersangkutan telah memiliki catatan karir yang baik dan karyanya berdampak, singkatnya alumnus ini adalah para Fighting Dreamers, para pejuang mimpi. Profesi yang ditekuni para alumnus ini beragam, dari seorang Fotografer Arsitektur, anggota Girl Band yang memfasilitasi pertukaran budaya Indonesia di Korea, Pegawai Negeri Sipil yang melayani, hingga komikus yang mempopulerkan Gatotkaca ke jutaan orang di dunia.

Pada tanggal 24 di hari terakhir pameran, diselenggarakan acara pemuncak yaitu diskusi “1 Jam Bersama Alumni” yang menghadirkan Gabriel Budi Liminto, seorang alumnus Program Studi Manajemen Pemasaran yang sukses sebagai agen pemain sepak bola dan dikenal sebagai agen marquee player terkemuka di persepakbolaan Indonesia. Budi membagikan kisah perjalanan karir yang dijalani sejak tahun 2010. Karirnya dimulai dengan menyukai olahraga sepakbola sejak masa mudanya. Sejak kecil dia mengikuti perkembangan sepakbola di liga-liga asing dan juga liga-liga lokal. Kesenangannya ini membuatnya berkeinginan untuk bekerja di belakang layar di industri sepakbola. Budi bergabung dengan agensi pemain sepakbola pada tahun 2010, dan sebagai tugas pertama, di bulan Juli pada tahun tersebut dia ditugaskan untuk scouting pemain Australia yang bisa dibawa ke liga di Asia Tenggara. Kontrak pertama yang dibukukannya pada tahun 2011. Pria kelahiran 29 Mei 1987 ini terus menggeluti passion ini dengan tekun sehingga dia meraih predikat Best Indonesia Player Agent di tahun 2016 dan 2017. Saat ini, pemain-pemain dalam agensi Budi dikenal sebagai pemain-pemain kunci penting di klubnya masing-masing, beberapa contoh yg dikenal adalah Sylvano Comvalius, striker Bali United yang saat ini adalah Top Scorer di Ligina, Ilija Spasojevic, pemain Timnas Indonesia yang naturalisasi dari Yugoslavia, dan Ryuji Utomo, pemain Indonesia yang sudah berkarir di lingkup internasional. Menurut agen yang saat ini menangani 20 orang atlet ini, kunci sukses di industri persepakbolaan adalah integritas. Dia selalu menjaga integritas dan juga menekankan pada pemain-pemain yang masuk dalam agensinya untuk selalu menjaga integritas di tengah berbagai tantangan yang ada. Dalam kunjungan ke almamater ini, Budi mengatakan bahwa pengalaman dan ilmu yang didapatkan saat berkuliah dahulu adalah sangat berguna. Katanya, “Saya mendapatkan (pelajaran tentang) personal branding. (Pelajaran) Ini bisa dipakai di dunia usaha”. Budi juga membagikan cita-cita yang dimilikinya yaitu mensukseskan pemain-pemain Indonesia. Kegiatan membawa marquee player dari luar negeri yang dilakukannya bisa memberikan peluang transfer knowledge bagi pemain dalam negeri. Selain itu, Budi juga berjuang untuk membawa pemain Indonesia berkarya di tingkat internasional, seperti usahanya menjembatani transfer Egy Maulana Vikri ke klub-klub Eropa, yang salah satunya adalah klub raksasa Benfica dari Portugal. (noel/padi)

Facebook Comments