SHARE

Segenap persona kependidikan dan dosen Universitas Kristen Petra (UK Petra) mengawali tahun baru 2018 dengan menghadiri kebaktian awal tahun. Kebaktian dan temu kasih awal tahun ini dilaksanakan pada Rabu, 3 Januari 2018 mulai pukul 09.00 WIB di Auditorium UK Petra.  Dra. Lisa Narwastu, M.PSDM.,  Kepala Pusat Karir UK Petra memimpin dalam puji-pujian, dilanjutkan dengan renungan Firman Tuhan oleh Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th. Renungan Firman Tuhan mengajarkan tentang harapan di dalam Tuhan. Menyambut tahun yang baru, manusia biasanya mengharapkan tahun yang jauh lebih baik daripada yang sudah berlalu. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah apakah harapan tersebut sesuai dengan realitas? Karena faktanya adalah semakin lama, hidup berjalan ke arah yang lebih buruk dan tekanan hidup semakin berat. Tetapi ditengah banyaknya tantangan dan realitas yang sulit, orang kristen masih bisa berharap karena punya Tuhan yang tidak akan tinggal diam. Manusia berjuang untuk membuat story bagi dirinya masing-masing, tetapi Tuhan bukanlah Tuhan yang “mereparasi” story. Sesuai dengan Firman Tuhan pada Efesus 2:10, Allah telah mempersiapkan segala sesuatunya dan merancangkan story hidup kita.

Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th. mengutip perkataan dari seorang Filsuf atheis bernama Jean-Paul Sartre yaitu “Tidak ada poin terbatas yang memiliki arti, tanpa berkaitan dengan poin yang tidak terbatas”, kekekalan itu adalah Tuhan itu sendiri. Seringkali kita hidup dalam bentukan masa lalu dan tidak siap untuk move on ke masa depan. Kita harus melihat hidup bukan dari sejarah kita, tapi melihat dari story rancangan Tuhan. ”Jangan hanya melakukan rutinitas yang dulu, tetapi turut mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, karena di dalam Tuhan ujungnya adalah kemenangan,” terang Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th.

Setelah mendengarkan Firman Tuhan, Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. memberikan sambutan dan pesannya untuk mengawali tahun yang baru ini. Melalui sambutannya, Rektor UK Petra membeberkan prestasi yang dicapai UK Petra sepanjang tahun 2017 lalu, diantaranya mempertahankan posisi sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut, terpilih sebagai Perguruan Tinggi unggulan Kopertis VII, Program Studi Ilmu Komunikasi kembali mempertahankan status akreditasi A, dua jurnal Teknik Industri dan Civil Engineering Dimension (CED) berhasil mempertahankan status akreditasinya, dan masih lagi lainnya. Beliau mengungkapkan bahwa melihat kedepan, ada banyak hal yang harus dilakukan, baik sukacita maupun tantangan-tantangan yang harus dilalui. Diantaranya adalah membuat Rencana Strategi (Renstra) Universitas, menyelesaikan akreditasi Universitas maupun Program Studi, pemilihan pejabat struktural, dan masih banyak lagi. “Saya ingin mengajak kita semua untuk memandang pekerjaan kita di UK Petra ini jangan hanya sekedar untuk karir dan mencari makan, akan tetapi menganggapnya sebagai bagian dari grand design Allah dalam hidup kita,” ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng.

Setelah memberikan sambutannya, Rektor juga memperkenalkan 10 dosen yang baru. Selanjutnya Hengky Philinius Palit, S.H., M.H., selaku Sekretaris Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Petra menyampaikan sambutannya. Beliau mengungkapkan harapan untuk UK Petra menjadi lebih baik dan bisa mengalahkan Perguruan Tinggi Negeri. “Dalam waktu dekat, Rektor harus segera menyusun struktur organisasi UK Petra, menyusun dan memilih orang-orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni, berintegritas, dan dapat berkerja sama untuk kemajuan UK Petra,” ujar Hengky Philinius Palit, S.H., M.H. Acara ditutup dengan perjamuan kasih bagi segenap sivitas akademika UK Petra. (rut/Aj)

Facebook Comments