Ingin mewujudkan mimpi dan harapan yang belum bisa dicapai selama melayani Universitas Kristen Petra (UK Petra) sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan periode 2013-2017, mendorong Agus Arianto Toly menyatakan kesediaannya untuk membantu Rektor pada periode 2017-2021. Selain itu, adanya keinginan dari dosen Program Akuntansi Pajak ini untuk memperbaiki kekurangan dan kegagalan pada periode lalu, seperti misalnya terbatasnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mengakibatkan kurangnya awareness pegawai akan pentingnya SIM. “Saya memandang terpilihnya saya menjadi salah satu kandidat ini adalah sebuah kesempatan untuk berkontribusi bagi universitas,” ungkap Agus.
Dalam mendukung visi Rektor UK Petra yaitu internasionalisasi, Agus menyatakan terobosan yang akan ia lakukan adalah mendorong unit-unit untuk alokasi pengembangan karyawan ke arah internasionalisasi, “Dalam hal ini perlu adanya komitmen pimpinan untuk mendorong unit-unit melakukan alokasi, serta memfasilitasi anggarannya,” jelas dosen berusia 40 tahun ini. Menurutnya tantangan terbesar yang akan dihadapi UK Petra ke depan adalah UK Petra akan menghadapi perubahan secara global serta perubahan karakter mahasiswa di era milenial, dalam hal ini seberapa kuat universitas bisa mengantisipasi dan menyikapinya.
Beberapa program kerja yang Agus akan lakukan di bidang Administrasi Umum dan Keuangan adalah (1) Kesejahteraan karyawan; “Salah satunya, pembenahan mekanisme penyesuaian gaji setiap tahun, yang tentunya harus bersinergi dengan Yayasan sebagai pengambil keputusan,” ungkap Agus, (2) Optimalisasi alokasi anggaran kesehatan yang lebih memberi manfaat untuk pegawai, (3) Meningkatkan awareness civitas akan kepatuhan pada mekanisme yang telah ditetapkan universitas, (4) Mengoptimalkan investasi sarana dan prasarana yang sudah ada. Program 100 hari kerja yang ditargetkan oleh lulusan De La Salle University-Manila ini adalah mengatur strategi untuk secepatnya mengisi beberapa posisi yang ditinggalkan persona kependidikan, yang sampai sekarang masih belum bisa terisi.
Agus mengatakan kondisi ideal bidang administrasi dan keuangan yaitu (1) SDM harus cukup secara jumlah. “Kendalanya adalah ada posisi yang harus diisi dengan orang yang memiliki kompetensi khusus” urai Agus, (2) Kompetensi SDM harus ditingkatkan, “Semakin kita bertumbuh, semakin kita membutuhkan orang-orang yang berkompetensi. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan proses recruitment, merektrut orang-orang yang berkompeten atau mengembangkan SDM yang sudah ada melalui pelatihan-pelatihan bahkan jika perlu sertifikasi,” imbuhnya, (3) Sinergi antara yayasan dengan universitas harus lebih baik.
“Semoga Bidang Dua bisa benar-benar mendukung upaya universitas untuk tetap menjadi PTS terbaik melalui dukungan penyediaan dan pemeliharaan fasilitas, alokasi anggaran, dan ketersediaan SDM,” ungkap Agus yang juga anggota Bidang Pendidikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur ini. Selain itu Ketua Badan Pemeriksa Harta Milik Jemaat, Majelis Jemaat GKI Kutisari Indah ini juga mengungkapkan harapannya agar selain sinergi dengan yayasan semakin baik, tentunya dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh civitas akademika di UK Petra untuk mencapai visi UK Petra. (rut/dit)
