SHARE

Aurelia Inggrid Setiono, seorang mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra (Ilkom UK Petra), membuktikan bahwa tanpa bakat sejak lahirpun, dapat meraih segudang prestasi. Ia berhasil meraih medali perak pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) cabang olah raga renang yang diadakan di Makassar pada bulan Oktober tahun 2017 lalu. POMNAS merupakan salah satu kompetisi olah raga tingkat nasional yang cukup bergengsi pada kalangan mahasiswa. Dengan  membawa pulang dua medali perak, itu artinya Inggrid berhasil mengharumkan kota Jawa Timur di kancah nasional.

Inggrid, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa berenang bukanlah bakat yang ia temukan dengan begitu saja. Ia mulai belajar berenang sejak masih berusia Taman Kanak-Kanak (TK). Tak terbayang sama sekali bahwa ia akan menjadi atlit renang, bahkan diakuinya pada mulanya ia tidak menyukai olah raga renang. Akan tetapi berkat dorongan ayahnya, Inggrid memutuskan untuk terus berlatih renang secara rutin dan masuk ke kelas prestasi. Melalui latihan rutin ini pada akhirnya Inggrid menemukan kecintaannya pada dunia renang.

Sudah cukup banyak prestasi yang digenggam oleh gadis kelahiran 9 Oktober 1998 ini. Bersama dengan sembilan orang lainnya, Inggrid maju mewakili Jawa Timur pada kompetisi POMNAS. Di kompetisi ini Inggrid berhasil membawakan renang melalui nomor beregu estafet gaya ganti dan estafet gaya bebas. Dua medali perak tersebut tidak direbutnya dengan begitu saja, ada proses yang harus dilaluinya. Inggrid mengakui banyak pengorbanan yang dilakukan demi memenangkan kompetisi bergengsi ini.

“Saya sempat mengalami kesulitan karena Kompetisi POMNAS kala itu diadakan berbarengan dengan Ujian Tengah Semester UK Petra. Akan tetapi kampus telah banyak membantu saya,” urai mahasiswi yang juga menjadi 10 besar IPK tertinggi di Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya. Sebelum mengikuti POMNAS ini, Inggrid harus mengikuti tahap penyisihan di POMDA (Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah) terlebih dahulu, ia berhasil menyabet dua medali emas di nomor 50 meter gaya bebas dan 50 meter gaya kupu-kupu.

Saat ini, Inggrid telah menjadi seorang pengajar renang. Menjadi seorang pengajar renang membuatnya merasa bangga dan semakin yakin terhadap masa depannya sebagai atlit renang. Kesuksesan yang telah diraih dalam olahraga ini membuatnya semakin termotivasi untuk terus berlatih dengan disiplin. Bukan bakat murni yang membawanya mencapai prestasi gemilang, akan tetapi sesuai dengan motto hidupnya, Inggrid berkata bahwa “success is the usum of small efforts, repeated day-in and day out.” (kesuksesan adalah buah dari usaha-usaha kecil yang diulang hari demi hari). (vka/Aj)

Facebook Comments