SHARE

Kanker pada anak memiliki peluang sembuh lebih besar dibandingkan dengan kanker pada orang dewasa. Inilah yang menggugah Christopher Allen Setia Dharma, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra (UK Petra) untuk melakukan kampanye sosial bagi anak-anak penderita kanker. Kampanye KUATKU (Kisahku Lewat Tanganku) merupakan karya tugas akhir Allen berupa art therapy bagi anak-anak penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Surabaya. “Melalui kegiatan art therapy, anak penderita kanker dapat berekspresi mengisahkan kisah hidupnya serta memberi pengaruh positif untuk setiap anak kanker yang ada supaya menggunakan waktu luangnya untuk terus berkarya. Sebab kesenangan merupakan hal penting bagi kesembuhan dari setiap anak penderita kanker”, urai Allen.

Kegiatan art therapy ini bertujuan untuk membantu para anak penderita kanker dalam melatih saraf motorik sekaligus sebagai media berekspresi. Art therapy dapat dilakukan dengan berbagai media dan terbukti secara psikologis dapat mempercepat kesembuhan. Kali ini Allen memilih media keramik bagi anak-anak penderita kanker. Anak-anak penderita kanker yang menjalani pengobatan kemoterapi, membutuhkan media untuk melatih saraf motoriknya agar tidak kaku. “Dengan menggunakan tangan mereka belajar membentuk keramik maka tangan-tangan itu akan secara aktif bergerak”, ungkap Allen.

Sebelum melatih para anak kanker, Allen berlatih pembuatan keramik hingga ke Malang. Allen sudah sejak Februari 2018, secara berkala mengunjungi YKAKI untuk mengajak anak-anak melakukan art therapy. Pada 2 Mei 2018, Allen kembali mengunjungi YKAKI, kali ini sebanyak empat anak dan orang tuanya mengikuti pelatihan art therapy ini. Peserta bebas berekspresi dan bebas membuat apa saja sesuai keinginan masing-masing. Ada yang berbentuk hati, sendok, piring, kura-kura, dan lain-lain. Anak-anak terlihat antusias mengolah tanah liat bersama ibunya masing-masing. Salah satunya anak yang ikut berpartisipasi adalah Adimas Putra yang mengidap tumor mata. “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini, anak-anak dapat melupakan tentang sakitnya dan dapat lebih ceria. Saya berharap kegiatan semacam ini bisa sering dilakukan”, ungkap Khomaria, ibu dari Adimas Putra.

Setelah selesai dibentuk, nantinya Allen akan karya peserta akan dibawa ke Malang untuk dibakar. Kedepannya, Allen berharap kampanye KUATKU ini dapat mendorong anak-anak dapat berkarya tidak hanya melalui media keramik, tetapi juga menggunakan media lainnya dengan tangan mereka sendiri. Total ada 20 anak yang sudah berpartisipasi melakukan art therapy sejak Februari 2018. Nantinya pada 18-19 Mei 2018, karya anak-anak penderita kanker ini akan dipamerkan di qubicle center Surabaya. Di hari pertama, dilaksanakan workshop art therapy bagi para pengunjung agar bisa mendapatkan pengalaman yang sama dengan anak-anak penderita kanker. Pada hari kedua, anak-anak penderita kanker bersama-sama bernyanyi akustik untuk saling menyemangati dan menguatkan sesama penderita kanker. (rut/padi)

 

Facebook Comments