SHARE

Selama ini minat menulis di kalangan mahasiswa bisa dikatakan kurang, salah satu penyebabnya adalah adanya pemahaman bahwa kemampuan menulis hanya milik mereka yang berbakat di bidang tersebut saja. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang memiliki keinginan kuat untuk menjadi penulis tetapi belum memahami teknik-teknik penulisan dengan baik? Dee Lestari, seorang penulis sekaligus penyanyi terkenal di Indonesia hadir di Universitas Kristen Petra (UK Petra) untuk membagikan ilmu dan teknik menulis dalam kegiatan Creative Writing Weekend with Dee Lestari. Kegiatan yang diusung oleh Pusat Karir UK Petra ini dilaksanakan pada Sabtu, 26 Mei 2018 di Ruang Konferensi IV Gedung Radius Prawiro lantai 10 kampus UK Petra.

Workshop menulis ini diikuti oleh 37 peserta yang terdiri oleh mahasiswa UK Petra dan juga mahasiswa dari luar UK Petra. Melalui workshop ini, peserta diharapkan dapat memahami teknik-teknik menulis kreatif dalam bentuk cerita pendek, teknik-teknik melakukan riset untuk keperluan menulis, pemetaan ide dasar, pembuatan plot, serta membuat karakter yang kuat. Sebelumnya, peserta diminta membuat cerita pendek 400-500 kata, dengan memilih salah satu topik dari tiga topik yaitu korupsi di tempat kerja, diskriminasi di tempat kerja, dan kejahatan seksual di tempat kerja. Dengan bimbingan Dee Lestari pada saat workshop, peserta diminta mengembangkan ide konsep cerpen yang telah dikumpulkan sebelumnya dan membuat outline lanjutan untuk dikumpulkan dan dinilai saat workshop menulis ini.

Menurut Dee, jangkar cerita menjadi hal yang terpenting untuk diperhatikan oleh penulis sebelum memulai menulis. Jangkar cerita atau cerita adalah konflik, saat ada konflik, maka pasti ada sebuah cerita. Konflik yang dipilih lebih baik jika menggunakan hal-hal yang sangat kontras, misalnya kesendirian vs kebersamaan atau harapan vs kematian. Peserta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti beberapa macam latihan. Latihan pertama, peserta disuguhkan gambar lima manusia yang sedang berjalan di pinggir perairan. Dari gambar tersebut, peserta diminta menemukan konsep cerita berkaitan dengan gambar tersebut.

Menentukan deadline juga menjadi unsur penting keberhasilan menulis. Latihan kedua yaitu lima menit menulis mengalir, peserta diminta menulis bebas selama lima menit. “Jika saya minta untuk menulis bebas selama lima menit, rata-rata akan menuliskan sekitar 150 kata, jadi jika kita menyisihkan waktu 30 menit saja untuk fokus menulis, sudah berapa kata yang bisa kita hasilkan. Jangan pernah memulai sesuatu jika belum menentukan deadline agar tepat waktu dalam penulisannya.” ujar penulis novel Supernova ini.

Riset merupakan bagian penting dalam menulis, karena riset dapat meningkatkan derajat keyakinan penulis atas tulisannya. Saat melakukan riset, selalu cari data yang bersifat panca indra dan akan lebih baik jika riset ini disampaikan kepada pembaca melalui dialog dari karakter atau tokoh. “Saya dikenal sebagai penulis yang selalu mengawali cerita dengan riset. Riset merupakan bagian penting dalam menulis, tetapi hati-hati, riset juga merupakan alasan paling seksi untuk menunda tulisan,” ungkap wanita bernama lengkap Dewi Lestari Simangunsong ini.

Peserta diminta melakukan evaluasi cerita yang sudah dibuat sebelumnya dan menambahkan detail seperti ciri karakter, nama karakter, serta identifikasi kekuatan dan kelemahan karakter. Di akhir acara, dipilih 10 peserta dengan konsep cerpen terbaik dan peserta diminta menandatangani surat pernyataan akan menyelesaikan cerita pendek tersebut dalam waktu empat minggu. (rut/Aj)

 

Facebook Comments