SHARE

Dalam dunia desain, bekal keilmuan dan akademik perlu dilengkapi dengan pengalaman berkarya dan berkolaborasi. Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) UK Petra menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman tersebut dalam bentuk gelaran Prime Time DKV yang digelar setiap tahuni. Pada tahun 2018, Prime Time DKV dilaksanakan pada tanggal 23-25 Mei 2018 dan mengangkat tema Picknique. Dalam gelaran ini, mahasiswa dipertemukan dengan komunitas-komunitas kreatif yang ada di Surabaya, selain itu mahasiswa juga berkesempatan mengikuti workshop dan diskusi yang relevan dengan ilmu dan dunia desain, dan bertemu dengan fotografer muda unggul Leovir.

Rangkaian acara Picknique dimulai dengan pembukaan oleh Obed Bima Wicandra, S.Sn., M.A., Sekretaris Program Studi DKV. Dalam pembukaannya, beliau menghimbau mahasiswa untuk mengembangkan kolaborasi yang dimulai dari acara ini ke lingkup yang lebih luas. Obed juga mengingatkan pentingnya berkolaborasi, “Berkolaborasi adalah sangat penting, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk membangun lingkungan”, katanya. Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Prime Time 2018, Clarence Adiputra, menerangkan makna tema yang diambil, yaitu ajakan bagi mahasiswa untuk memilih (to pick) menjadi unik (unique).

Sepanjang tiga hari acara ini, enam komunitas hadir di selasar lantai 2 Gedung P UK Petra. Keenam komunitas ini adalah: 1) Papan Dolanan Arek Suroboyo (PADAS), komunitas boardgame (permainan dalam bentuk papan); 2) Portraitmeetsub, komunitas foto portrait; 3) Komunitas Seni Clay Indonesia, (KSCI); 4) Doodleartsurabaya, komunitas doodle (suatu genre seni menggambar modern yang populer); 5) Kolcai, komunitas watercolor (cat air); dan 6) Kreasidoarjo, komunitas lettering (tulisan hias). Mahasiswa bisa berinteraksi, bertukar pendapat serta pengalaman, serta menjalin relasi dengan komunitas-komunitas ini. Lebih istimewa lagi, setiap komunitas memberikan demo keahlian masing-masing, seperti: membuat gambar doodle ukuran 3 kertas A2 langsung di tempat; membuat kerajinan dari malam; membuat tulisan dekoratif dan kaligrafi; bermain dan diskusi boardgame; melukis dengan cat air; serta berbagai macam kegiatan kreatif lainnya. Di hari pertama dan kedua, digelar workshop Tata Rupa bersama Kreavi, situs kolaborasi kreatif desainer. Untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa calon pelaku kreatif, alumni dan mahasiswa yang sudah terlebih dahulu menjalani kegiatan tersebut memberikan sesi sharing di hari kedua.

Di hari terakhir, Prime Time DKV menghadirkan fotografer kreatif muda, Leovir, yang berhasil menggagas genre fotografi baru dan karyanya sudah diakui secara nasional. Genre fotografi yang diangkat adalah penggabungan antara fotografi dan lukisan tradisional Tionghoa. Sederet selebritas Indonesia, telah meminta dibuatkan karya fotografi, contohnya: Chelsea Olivia bersama bayinya; Giselle Marthen bersama Gempi anaknya; serta Raisa dan Hamish. Leovir membagikan pengalamannya berkecimpung di dunia desain sejak kuliah. Di masa awal kuliahnya, Leovir merasa fotografi bukan passion-nya. Saat itu mata kuliah fotografi dinilainya paling gampang. Hal ini berubah ketika Leovir lebih dalam mengikuti fotografi dan mengetahui lebih banyak, “(Mengetahui itu) Akhirnya membuat ingin berstatus jadi fotografer. Dan akhirnya fotografi menjadi passion” katanya. Dengan mengerjakan sesuatu yang merupakan passion ini, Leovir mengembangkan keahlian teknis, menemukan selera khas dan mempopulerkan gaya khasnya itu. (noel/padi)

Facebook Comments