SHARE

Mengelola keuangan adalah ilmu dan kemampuan yang sangat diperlukan di masa kini. Program Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi UK Petra hadir dan menyediakan pendidikan yang spesifik di bidang pengelolaan keuangan. Salah satu kajian dalam bidang ini adalah mata kuliah Institusi dan Instrumen Keuangan. Untuk meningkatkan wawasan mahasiswa di kajian tersebut dari sisi teori dan praktis di lapangan, digelar Kuliah Umum bertajuk “Monitoring the Financial Performance of the Banks” yang dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2018 di Ruang Audio Visual T502 Gedung T UK Petra.

Sekitar 200 mahasiswa menghadiri kuliah umum yang menghadirkan Ni Putu Sri Artarti, S.Kom., M.M., Vice President of Performance Measurement dari Strategy and Performance Management Group Bank Mandiri sebagai narasumber utama. Ada dua pokok bahasan yang diangkat dalam kuliah umum ini, yaitu kaitan antara teori dan praktek dalam pengukuran kinerja keuangan perbankan, serta metode memahami kesehatan suatu bank. Ricky, S.E., MRE., Ed.D., Dekan Fakultas Ekonomi UK Petra dalamnya memaparkan bahwa pengetahuan atas kondisi dan praktek nyata di industri perbankan adalah penting. Diilustrasikan bahwa saat ini anak-anak sejak kecil sudah dibuatkan rekening bank dan asset dua bank terbesar di Indonesia sudah mendekati 1000 triliun rupiah. Ricky menerangkan tujuan dari kuliah ini, “Kita ingin mahasiswa belajar bahwa dunia perbankan bukan hanya on paper tetapi juga practice” ujarnya.

Materi kuliah kali ini berjudul “Financial Performance Monitoring di Bank Mandiri”. Menilai performa bank bisa dilakukan dengan menganalisa data laporan keuangan suatu bank. Sri menampilkan data laporan keuangan berupa neraca dan rasio utama Bank Mandiri pada bulan Maret 2017 dan Maret 2018. Poin-poin dalam neraca ini adalah ekuitas, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), dan Capital Adequacy Ratio. Analisa dilakukan dengan membandingkan poin-poin tersebut pada bulan yang sama di dua tahun yg berbeda, contohnya: ekuitas adalah aset bank dikurangi liabilitas, ekuitas yang meningkat adalah indikator baik; LDR menunjukkan perbandingan pemberian kredit dan dana nasabah yang ditampung bank tersebut, angka LDR di bawah 100% memiliki makna bahwa dana yang ditabung di bank tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan kredit yang dilayaninya; NPL menunjukkan prosentase kredit tidak lancar, semakin besar angka NPL semakin tidak sehat kredit suatu bank; CAR menunjukkan kecukupan modal suatu bank dalam menghadapi resiko bisnis, semakin besar angka CAR semakin aman suatu bank, ada regulasi oleh Bank Indonesia (BI) yang menetapkan CAR minimal di angka 8%.

Setelah memberikan teori menilai performa Bank, Sri memaparkan praktek memonitor performa yang dilakukan Bank Mandiri. Proses tersebut terdiri atas tiga langkah utama dan Performance Measurement System (PMS). Tiga Langkah utama ini adalah planning, monitoring, dan evaluation. Ketiga langkah tersebut secara praktek diterjemahkan menjadi PMS dengan alat bantu yang meliputi Balanced Scorecard (BSC), Key Performance Indicator (KPI), dan Service Level Agreement (SLA). Mendekati penghujung kuliah, Sri mengatakan hal yang senada dengan Ricky tentang pentingnya teori dan praktek, “Ilmu yang dipakai di bidang performance monitoring ini adalah ilmu yang hybrid antara teori dan praktek” katanya. (noel/padi)

Facebook Comments