SHARE

Tahun 2016 ini adalah tahun yang membahagiakan bagi UK Petra, secara khusus bagi Program Studi Sastra Tionghoa. Prodi ini akan merayakan lustrum ketiganya pada tanggal 18 November 2016.

Program Studi Sastra Tionghoa UK Petra pada mulanya dibentuk untuk memenuhi permintaan industri. Latar belakang situasi sosial saat itu juga membawa atmosfer yang mendukung untuk pengembangan sastra dan budaya Tionghoa. Selama rezim orde baru, segala bahasa, budaya dan identitas Tionghoa ditekan pemakaiannya. Pada tahun 1998 ketika reformasi dimulai, minat masyarakat untuk mempelajari bahasa Tionghoa meningkat.

Di saat yang bersamaan, perekonomian Republik Rakyat Tiongkok mengalami booming. Peningkatan perekonomian RRT ini membuka peluang bisnis besar bagi Indonesia. Peluang bisnis ini membutuhkan tenaga profesional yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Tionghoa untuk memperlancar kegiatannya.

Pada situasi seperti itu, ketersediaan pendidikan bahasa Tionghoa jauh dari kecukupan. Di Indonesia timur belum ada instansi pendidikan tinggi yang menyediakan pendidikan sastra Tionghoa. Program studi Sastra Tionghoa UK Petra hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Berbagai keunggulan ditawarkan oleh Program Studi Sastra Tionghoa UK Petra. Di Surabaya, prodi ini adalah satu-satunya instansi yang ditunjuk sebagai test center Hanyu Shuiting Kaoshi (HSK). HSK adalah kualifikasi kemampuan berbahasa Tionghoa yang diakui secara internasional. Mahasiswa Sastra Tionghoa UK Petra pada saat kelulusannya memiliki rata-rata HSK di level 5 dari skala 6. Dengan HSK level 5, lulusan UK Petra dapat memenuhi syarat beasiswa untuk studi di Tiongkok. Kerja sama akademik disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan global mahasiswa. Kerja sama joint degree tersedia dengan Guangxi Normal  University dan Hebei Normal University. Sejauh ini, sekitar 10 mahasiswa Sastra TIonghoa UK Petra yang akan dan sedang mengikuti program ini.

Ada 3 bidang peminatan yang disediakan di prodi ini. Peminatan-peminatan ini adalah: 1. Jingmao (Business Communication), 2. Jiaoyu (Education Business), dan 3. Chuanbo (Media). Dalam peminatan business communication, para mahasiswa akan dibekali skill untuk menjadi penghubung komunikasi perusahaan dalam bahasa mandarin. Dalam peminatan education business, mahasiswa dipersiapkan untuk mendalami bisnis pendidikan bahasa mandarin. Peminatan media memperkenalkan mahasiswa pada dunia broadcasting dan public speaking.

Prestasi mahasiswa Sastra Tionghoa juga sudah tercatat di tingkat nasional dan internasional. Pada tahun 2006, salah satu mahasiswa Sastra Tionghoa menjadi juara dunia kejuaraan Chinese Bridge. Kejuaraan Chinese Bridge adalah kompetisi budaya dan sastra Tionghoa paling terkemuka di dunia. Di tahun 2015, salah seorang mahasiswa meraih juara 1 lomba menulis mandarin yang diselenggarakan Harian Nusantara. Kejuaraan menulis on the spot ini adalah event berskala nasional.

Pada umumnya, muncul persepsi untuk masuk ke prodi ini harus memiliki kemampuan bahasa mandarin terdahulu, pada kenyataannya, prodi ini bisa mengakomodasi calon mahasiswa dari berbagai tingkat kemampuan berbahasa mandarin. Prodi ini juga bukan hanya mempelajari sastra, akan tetapi mahasiswa juga akan mendapatkan bekal skill bisnis.(noel/dit)

 

Facebook Comments