SHARE

Program Studi Teknik Sipil UK Petra adalah salah satu dari jurusan-jurusan pertama yang hadir dalam UK Petra. Prodi ini didirikan pada tanggal 15 September 1962. Setahun kemudian, Prodi ini memperoleh status terdaftar. Status diakui diperoleh pada tahun 1981, dilanjutkan dengan status disamakan pada tahun 1988. Sejak tahun 1998, prodi ini sudah terakreditasi A dan terus dipertahankan sampai saat ini. Prodi yang menempati lantai 4 Gedung P UK Petra ini, sampai dengan saat ini sudah mencetak 4.216 orang lulusan.

Tuntutan dan peluang yang ada di industri konstruksi melatarbelakangi pendirian Prodi Teknik Sipil. Lulusan dari prodi ini berkecimpung di dunia industri konstruksi. Industri konstruksi adalah industri yang memiliki volume bisnis sangat besar di Indonesia. Menurut data yang dipublikasi Badan Pusat Statistik, nilai konstruksi yang diselesaikan di seluruh Indonesia bertumbuh dari 88 kuadriliun rupiah pada tahun 2004 menjadi 570 kuadriliun rupiah pada tahun 2014. Angka yang bertumbuh lebih dari enam kali lipat sepanjang 10 tahun, atau rata-rata bertumbuh lebih dari 20% per tahunnya. Pertumbuhan yang konstan dan signifikan ini menandakan besarnya peluang yang tersedia di industri konstruksi saat ini dan juga di masa mendatang.

Secara spesifik, dunia konstruksi membutuhkan 2 tipe profesional: 1) ahli di bidang desain, dan 2) ahli di bidang konstruksi. Di bidang studi desain, Teknik Sipil UK Petra menyediakan pengutamaan studi di bidang rekayasa: 1) struktur, 2) geoteknik, 3) transportasi, dan 4) keairan. Bidang studi desain ini mempersiapkan lulusan yang akan menyelami profesi konsultan perencana konstruksi. Kegiatan utama dari bidang desain ini adalah perencanaan yang dilakukan sebelum eksekusi pembangunan.

Bidang studi konstruksi mengutamakan pada teknik dan prosedur pelaksanaan konstruksi. Lulusan bidang studi konstruksi akan memiliki kemampuan sebagai kontraktor. Kegiatan utama bidang studi ini adalah pengerjaan konstruksi yang mengeksekusi perencanaan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Untuk menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas yang baik, Teknik Sipil UK Petra diasuh oleh 38 orang dosen tetap yang 11 darinya sudah bergelar S3, dan 25 orang bergelar S2. Selain kualitas pengajar yang prima, prodi ini juga memiliki 7 laboratorium yang  mendukung proses pendidikan. Ketujuh laboratorium ini antara lain: 1) Lab. Ukur Tanah, 2) Lab. Mekanika Tanah, 3) Lab. Beton dan Konstruksi, 4) Lab. Keairan, 5) Lab. Perkerasan dan Bahan Jalan, 6) Lab. Tenik Lalulintas dan Perencanaan Transportasi, dan 7) Lab. Komputer. Di laboratorium-laboratorium ini, mahasiswa dapat melakukan praktikum yang akan membekali mereka dengan skill yang lengkap dan dibutuhkan di industri konstruksi. Masing-masing laboraturium ini selain melayani mahasiswa, juga sangat sering melayani masyarakat umum dan secara khusus perusahaan-perusahaan konstruksi. Seringnya permintaan dari perusahaan ini adalah indikator dari kualitas, kepercayaan dan kekinian peralatan yang ada di laboratorium sipil ini.

Untuk membuka kesempatan yang lebih global bagi para mahasiswanya, prodi Teknik Sipil menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan di luar negeri. Salah satu darinya adalah kerjasama joint degree dengan Hanze University of Applied Sciences, Belanda. Dengan mengambil program joint degree ini, mahasiswa dapat meraih gelar Sarjana Teknik (S.T.) sekaligus Bachelor of Engineering (B.E.). Program ini dapat ditempuh dengan studi selama 3 tahun di UK Petra, dan kemudian 1 tahun di Belanda. Selain itu, prodi Teknik Sipil juga memiliki 9 perusahaan industri konstruksi terkemuka di Indonesia yang menjadi mitra tetap untuk kegiatan magang mahasiswa.

Dr. Daniel Tjandra, S.T., M.Eng., Ketua Program Studi Teknik Sipil UK Petra menjanjikan bahwa prodi Teknik Sipil berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM. Hal ini akan dilakukan melalui perekrutan dosen yang berkualitas dan peningkatan pendidikan dosen tetap yang masih bergelar S2. Dari sisi kualitas kepakaran dosen, Daniel mengatakan bahwa, “Dosen yang mengajar di prodi ini sebagian besar adalah para ahli yang kepakarannya sudah diakui di industri konstuksi secara nasional bahkan internasional. Selain berprofesi sebagai Dosen, mereka juga merupakan praktisi di industri konstruksi”. (noel)

Facebook Comments