SHARE

Universitas Kristen Petra (UK Petra) kembali menggelar Petra Summer Program (PSP) 2018. Kali ini ada tiga program yang di buka yaitu Indonesian Culinary Art (ICA), Indonesian Tourism Campaign (ITC), dan Special Program for Industrial Challenge and Exposure (SPICE). PSP merupakan sebuah international summer program selama tiga minggu penuh untuk mengisi liburan dalam rangka meningkatkan kemampuan global agar siap terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya dengan cara yang menyenangkan. PSP 2018 dilaksanakan pada 9-28 Juli 2018 dan dilaksanakan di berbagai lokasi mulai di kampus UK Petra, industri-industri di Surabaya serta Bali. “Selain di lingkungan kampus dan beberapa perusahaan di Surabaya, para peserta juga mengunjungi Pulau Bali pada 18-20 Juli 2018. Bali dipilih karena sudah sangat internasional untuk fokus ke pariwisata dan dunia kulinernya,” ujar Yopi Yusuf Tanoto, S.T., M.T., selaku Ketua PSP 2018.

Seluruh kegiatan PSP menggunakan pengantar bahasa Inggris. Peserta PSP 2018 berjumlah 46 peserta yang terdiri dari 41 mahasiswa UK Petra, satu mahasiswa Hong Kong Baptist University Hong Kong dan empat mahasiswa International Christian University Jepang. Salah satu program PSP adalah ICA, yang merupakan program dari Manajemen Perhotelan UK Petra. ICA bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya kuliner kepada mahasiswa asing yang tertarik dengan seni kuliner dan bumbu-bumbu serta rempah-rempah tradisional khas Indonesia.

Peserta diperkenalkan dan memasak dengan tiga bumbu utama Indonesia yaitu bumbu kuning, putih, dan merah. Selain itu, peserta juga diajarkan masakan peranakan Tionghoa seperti lumpia, siomay, dan lontong cap gomeh. Masakan peranakan ini dipilih karena hanya ada di Indonesia, sedangkan di negara China sendiri tidak terdapat masakan-masakan tersebut. “Pada saat midterm, peserta diminta menciptakan kreasi baru makanan yang merupakan kolaborasi antara menu tradisional dan internasional. Hasil akhir dari program ini adalah buku resep yang berisikan kumpulan kreasi masakan dari para peserta lengkap dengan visualnya yang menarik,” ungkap Hanjaya Siaputra, S.E., MA., selaku koordinator ICA.

Sedangkan untuk program ITC yang merupakan kolaborasi antara Program Studi Ilmu Komunikasi dan Manajemen Pariwisata. Program ini berfokus pada pembuatan kampanye sederhana untuk beberapa tujuan wisata di Indonesia. Pada tahun ini, peserta diajak ke desa Pinge-Bali untuk mengumpulkan data. Saat midterm, peserta mempresentasikan konsep video yang akan dibuat, sedangkan hasil akhir dari program ini adalah video kampanye wisata berdurasi kurang lebih 5 menit. “Desa Pinge kami pilih karena merupakan desa yang menerapkan Sustainability Tourism (Desa Wisata). Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan angle yang berbeda yaitu overview Desa Pinge, Kegiatan sehari-hari masyarakat, dan kepercayaan masyarakat disana,” ungkap Daniel Budiana, S.Sos., MA., selaku koordinator ITC.

Program ketiga adalah SPICE yang digelar oleh Program Studi Teknik Industri. Program ini terbuka hanya untuk peserta dengan latar belakang bisnis teknik atau internasional. Peserta SPICE di bagi dalam kelompok, setiap kelompok melakukan studi kasus yang merupakan masalah nyata dalam sebuah perusahaan. Mereka diminta memberikan usulan perbaikan ke perusahaan. Para peserta mengunjungi dua perusahaan yaitu PT. E-T-A dan PT. HAPETE. Peserta dapat belajar dari industri secara langsung sehingga siap dalam dunia kerja. Pada final test, peserta mempresentasikan temuan dan usulan pada perusahaan di PT. HAPETE. (rut/padi)

 

Facebook Comments