SHARE

Wisudawan dengan IPK tertinggi dari Fakultas Sastra berasal dari program studi Sastra Tionghoa. Melisia Salim berhasil meraih nilai IPK sebesar 3,97 dalam masa studinya empat tahun di UK Petra. Alumnus SMAKr. Petra 4 Sidoarjo ini memilih topik untuk tugas akhirnya yaitu, “Analisis Kesalahan Penggunaan Sinonimi Kata Kerja dalam Kalimat Bahasa Tionghoa Pada Mahasiswa Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra”. Latar belakang pemilihan topik ini adalah berawal dari kesulitannya selama menempuh pendidikan di program studi Sastra Tionghoa ini. “Dalam bahasa, banyak kata yang sangat beragam dan memiliki arti yang sama, seperti dalam Bahasa Indonesia ada kata gembira dan bahagia. Ada juga kata yang dapat saling menggantikan maupun tidak dapat saling menggantikan. Terlebih lagi ketika itu bukan bahasa ibu kita, kita tidak dapat membedakan dimana letak persamaan dan tidak samanya,” terang gadis berusia 22 tahun ini.

Selain berprestasi, selama berkuliah di UK Petra, Melisia juga turut aktif dalam Himpunan Mahasiswa Sastra Tionghoa UK Petra (Himasahatra) dan beberapa kepanitiaan lepas lainnya. Tidak hanya itu, putri sulung pasangan Lim Lie Hong dan Tjong Siau Djan ini juga menjadi guru les Mandarin bagi anak-anak SD. Dengan kesibukannya itu, Melisia mengaku kunci kesuksesannya adalah bersikap proaktif dalam belajar, ia selalu mengerjakan soal latihan sebelum diminta oleh dosen. Melisia juga selalu mencatat kosa kata baru yang ia ketahui dalam sebuah catatan kecil agar lebih mudah mempelajarinya. “Dari awal saya tidak pernah menyangka akan memperoleh IPK sebaik ini, karena saya hanya berprinsip untuk memberikan yang terbaik dan selalu memberi lebih dari apa yang bisa saya lakukan,” tutupnya. (rut/padi)

Facebook Comments