SHARE

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) kembali menggelar Community Outreach Program (COP). “COP ini merupakan wadah pelayanan, pembelajaran, interaksi multikultural, ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni mahasiswa dari berbagai negara,” ujar Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra.

Kegiatan ini dilaksanakan di Mojokerto pada 17 Juli-9 Agustus 2018 dan di Kupang pada  26 Juli-9 Agustus 2018. Temanya adalah Keep Blessing The Nations, para peserta diharapkan dapat terus menjadi berkat bagi masyarakat bahkan Negara Indonesia melalui apa yang telah dilakukan. Sebanyak 211 mahasiswa yang berasal dari tujuh negara turut serta dalam COP 2018 di Kabupaten Mojokerto.

Mereka diantaranya 98 mahasiswa UK Petra, Surabaya-Indonesia, 10 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang-Indonesia, 27 mahasiswa Dong Seo University-Korea Selatan, 15 mahasiswa International Christian University-Jepang, 10 mahasiswa Hong Kong Baptist University-Hong Kong, tiga mahasiswa Hong Kong Institute of Education-Hong Kong, satu mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology-Hong Kong, 27 mahasiswa InHoland University-Belanda, satu mahasiswa Mamoyama Gakuin University-Jepang, satu mahasiswa Lignan University- Hong Kong, 11 mahasiswa Guangxi Normal University-China, tiga mahasiswa Fu Jen Chatolic University-Taiwan dan empat mahasiswa National Taiwan University of Science and Technology-Taiwan.

Pembukaan COP Mojokerto 2018 dilaksanakan pada 17 Juli 2018 lalu di Auditorium UK Petra, para peserta secara bergantian menampilkan pertunjukan untuk memperkenalkan negara mereka. Keesokan harinya, seluruh peserta ditempatkan di delapan lokasi, yaitu di delapan dusun pada tujuh desa di Mojokerto. Diantaranya adalah Dusun Lebaksari dan Dusun Siman di Desa Rejosari,  Desa Jembul, Dusun Gumeng di Desa Gumeng, Dusun Seketi di Desa Jatidukuh, Desa Dilem, Dusun Begagan di Desa Begagan Limo, serta Dusun Blentreng di Desa Ngembat. “Selamat datang di UK Petra. Selama beberapa minggu kedepan, kalian akan bekerja bersama, tinggal bersama dan akan mencoba memecahkan masalah bersama. Ini semua akan menjadi pengalaman yang berharga,” ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. dalam sambutannya.

Para peserta COP 2018 akan mengerjakan proyek fisik dan non fisik. Pembangunan fisik seperti membangun gapura, poskamling, toilet, mural, membangun taman bermain dan sebagainya. Sedangkan pembangunan non fisik seperti mengajar Bahasa Inggris, penyuluhan, mengajarkan keterampilan, budidaya anggrek, dan sebagainya. Peserta melakukan semua proyek ini bersama dengan warga, sehingga dapat terjalin interaksi.

“Saya suka mengajar anak-anak, karena jurusan saya di Belanda adalah pendidikan guru sekolah dasar. Kami mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak dengan menggunakan lagu berbahasa Inggris,” ujar Daniël Prinsen, mahasiswa Inholland University Belanda. (rut/Aj)

 

Facebook Comments