SHARE

Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan seumur hidup seperti yang dilakukan oleh Serli Wijaya, S.E., M.Bus., Ph.D., seorang dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Kepala Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen (UK) Petra. Serli berkesempatan mengikuti program pendidikan United Boards Fellows Leadership Program di Harvard University, Amerika. Program pendidikan ini diprakarsai oleh United Board for Christian Higher Education Association (UBCHEA). “Selama kurang lebih tiga minggu saya belajar mengenai menjadi pemimpin yang ideal. Ini merupakan pengalaman seumur hidup, saya berkesempatan belajar langsung dari sang ahli di universitas terbaik di dunia”, ungkap Serli Wijaya, S.E., M.Bus., Ph.D.

UK Petra telah beberapa kali bekerja sama dengan UBCHEA dalam hal program pendidikan dan penelitian, program kali ini ditujukan untuk para pimpinan di universitas anggota UBCHEA. Serli mengikuti program ini bersama dengan 19 orang pimpinan universitas lain, diantaranya enam orang rektor serta 13 orang pimpinan program atau biro. Rangkaian yang diikuti oleh Serli dalam program ini adalah: Harvard Summer Leadership Course selama 3 minggu di Harvard Graduate School for Education; Asian Placement selama 2-4 bulan di universitas yang tergabung dalam UBCHEA di Asia; dan terakhir adalah Leadership Seminar selama satu minggu yang rencananya dilakukan pada bulan Juni 2019.

Summer Leadership Course dilaksanakan pada tanggal 9-28 Juli 2018. Sebelum para peserta berada di Harvard, mereka difasilitasi dengan uji mandiri untuk mengidentifikasi tipe kepemimpinan yang mereka miliki. Dengan mengetahui sifat dan kecenderungan diri sendiri, maka masing-masing peserta mendapatkan kemampuan untuk memahami model kepemimpinan yang ideal mereka terapkan di lingkungan masing-masing. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, begitu pula situasi dan kondisi perguruan tinggi masing-masing berbeda maka gaya kepemimpinan yang cocok pun berbeda-beda.

Serli menuturkan bahwa dalam program ini proses mengidentifikasi diri dirancang dengan sangat baik, teliti dan mendalam. Dalam kepemimpinan terdapat permasalahan big assumption, yaitu kecenderungan untuk dihantui asumsi-asumsi yang belum tentu benar. Asumsi-asumsi ini menghambat seorang pemimpin dalam berfungsi dan mengambil keputusan. Identifikasi diri yang baik adalah salah satu metode untuk menghindari asumsi-asumsi tersebut. Seorang pemimpin yang baik perlu melakukan refleksi diri untuk mencapai pemahaman atas diri sendiri agar bisa mempraktekkan authentic leadership, kepemimpinan otentik yang selaras dengan keunikan diri dan lingkungan.

Mengenai titik berat proses ini, Serli mengatakan, “Yang penting adalah self-awareness, kemudian self-acceptance. Lalu seorang pemimpin perlu memiliki growth mindset”. Pembelajaran yang didapatkan peserta program ini dikenal sebagai transformational learning. Dimana peserta didik tidak mendapatkan pengetahuan saja, tetapi mendapatkan pembelajaran untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Setelah kursus di Harvard, selama 2 Sampai 4 bulan para peserta mengikuti proses Asia Placement. Masing-masing peserta mendapatkan mentoring dari pemimpin-pemimpin universitas-universitas terkemuka di Asia untuk belajar Strategic Planning (perencanaan strategis). Hasil rangkaian kegiatan sepanjang setahun ini, yaitu pembelajaran dan pengembangan diri mereka, kemudian dipaparkan dalam satu Leadership Seminar.

Serli yang sudah mendapatkan gelar doktor tetap senantiasa terus belajar. Alasannya terus belajar, menurut Serli adalah karena komitmen agar senantiasa bisa melayani dengan semakin baik. Diungkapkan bahwa salah satu nilai UK Petra, humility, adalah kompatibel dengan proses pembelajaran seumur hidup. Menurutnya dibutuhkan kerendah hatian untuk bisa benar-benar belajar. Dan dengan pola pandang rendah hati ini, Serli sampai pada pemikiran “The more we know, the more we don’t know”. Hal ini menggambarkan suatu siklus dimana pembelajaran selalu disusul dengan kebutuhan untuk selalu belajar. Sejurus dengan transformational learning yang didapatkan, Serli menyampaikan pesan dan harapan kepada mahasiswa UK Petra, katanya “Semoga transform menjadi good citizens yang menjadi berkat bagi sekelilingnya”. (noel/Aj)

Facebook Comments