SHARE

Selama dua hari, 10-11 Oktober 2018 UK Petra menyelenggarakan proses terakhir Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kegiatan ini bernama Lokakarya Audit Mutu Internal (AMI) di ruang Sriwijaya Hotel Sheraton, Surabaya. “UK Petra juga mendapatkan pembelajaran dari kegiatan bersama ini. Kami senang bermitra dengan tiga universitas yang ada dan berharap akan ada kegiatan bersama diluar program hibah ini”, ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. selaku rektor UK Petra,Surabaya.

Tahun ini (2018), UK Petra mengasuh Universitas Pesantren Darul Ulum (Unipdu), Jombang; Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina), Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; serta Institut Teknologi Del (IT Del), Toba Samosir, Sumatra Utara. Dalam sambutannya, Rektor Unipdu, Prof. Dr. Kiai H. Ahmad Zahro, MA., menyampaikan harapannya yaitu prospek peningkatan status akreditasi institusinya, katanya “Kami berharap agar tidak lama lagi mendapatkan Akreditasi A, karena saat ini sudah ada gurunya. Kami juga berharap kerjasama yang sudah ada akan tetap terjalin”.

Kegiatan lokakarya sebagai penutup program asuh ini dihadiri 24 peserta, 8 orang dari masing-masing PT Asuh. Mereka disambut oleh Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng.; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum & Keuangan, Agus Arianto Toly, S.E.,Ak.,M.S.A.; serta Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Gan Shu San, M.Sc. beserta jajarannya.

Lokakarya dimulai dengan paparan “SPMI dan Pengertian AMI” serta “Perencanaan dan Pelaksanaan AMI” yang difasilitasi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UK Petra, Dr. Jenny Mochtar, MA dan Ir. Emmy Hosea, M.Eng.Sc., dari Lembaga Penjaminan Mutu UK Petra. Dalam memahami hubungan antara SPMI dan AMI, perlu diingat bahwa tujuan suatu audit dilaksanakan adalah 1) Memastikan sistem manajemen memenuhi standar/regulasi; 2) Memastikan implementasi sistem manajemen sesuai dengan sasaran/tujuan; 3) Mengidentifikasi peluang perbaikan sistem manajemen mutu; dan 4) Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu. Kondisi SPMI bisa terlihat dari kegiatan AMI yang baik. Begitu juga dengan adanya audit yang baik, SPMI bisa lebih lanjut lagi dikembangkan secara berkesinambungan. Siklus pengembangan ini dikenal dengan PPEPP, yang merupakan singkatan dari: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, serta Peningkatan.

Selain mendapatkan pemaparan materi tersebut, para peserta mendapatkan pelatihan dalam bentuk simulasi. Simulasi yang diadakan adalah simulasi: Audit Sistem (Desk Evaluation); Audit Kepatuhan (Site Visit); Permintaan Tindakan Koreksi; serta Laporan Audit Internal. Para peserta dibagi menjadi 6 kelompok dengan 4 anggota. Satu anggota berperan sebagai auditee (pihak yang diaudit), 3 anggota lainnya yang berasal dari PT berbeda dari auditee berperan sebagai auditor (pihak yang mengaudit). Untuk memberikan efek yang aktual dan faktual, maka data sistem penjaminan mutu yang dipakai simulasi adalah benar-benar data yang ada di PT auditee. Selain itu, para auditee diberikan tugas untuk merespon para auditor dengan sikap yang tidak kooperatif. Dr. Merry Meryam Martgrita, Dekan Fakultas Bioteknologi IT Del, mendapatkan peran sebagai auditee. Merry menyampaikan pengalamannya, “Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara yang benar dalam melakukan SPMI dan AMI yang memang diwajibkan oleh Kemenristekdikti”. (noel/Aj)

Facebook Comments