SHARE

Bekerja adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Semua orang di satu titik akan sampai pada masa pensiun. Bagi orang yang sudah mengabdi dengan setia, memasuki masa pensiun adalah saat yang perlu disyukuri. Pada tanggal 17 Januari 2019, diadakan Ibadah Syukur Purna Tugas untuk Purtoyo, pegawai di Unit Pelayanan dan Pemeliharaan Kampus (UPPK). Setelah mengabdi di Universitas Kristen Petra selama 41 tahun, Purtoyo memasuki masa pensiun di usia 60 tahun. Ibadah ini dihadiri oleh pimpinan UK Petra, rekan kerja, serta dosen pengajar dari Program International Business Management (IBM) tempat Purtoyo bertugas.

Renungan dalam ibadah ini dibawakan oleh Herman Ignatius Caralius dari Perpustakaan UK Petra. Sebelum renungan dimulai, Herman menyampaikan bahwa siapa pun yang melihat Purtoyo akan melihat satu keunikan yang dimilikinya. Keunikan itu adalah Purtoyo selalu terlihat sukacita. Renungan kemudian dibuka dengan video yang mengilustrasikan relasi kekeluargaan seorang ayah yang sudah pensiun dengan anak-anaknya yang memiliki kesibukan sendiri di luar kota. Digambarkan bahwa sang ayah sampai membuat berita bahwa dirinya meninggal dengan harapan bahwa anak-anaknya akan bisa meluangkan waktu untuk berkunjung. Dari ilustrasi ini, Herman menyampaikan bahwa dukungan dari orang-orang penting, yaitu keluarga dan teman-teman sekerja adalah penting dalam memberi motivasi dan memberi konsep diri yang baik dalam masa pensiun. Hal penting kedua adalah jangan menyalahkan siapa pun atas peristiwa yang dialami setelah masa pensiun.

Sebagai tuntunan dalam mengantisipasi permasalahan di kedua hal di atas, Mazmur pasal 139 menekankan pentingnya bersyukur. Herman mengajak kita untuk merenungi pentingnya tetap mengucap syukur seperti yang tertulis di ayat 14-16. Herman menyisipkan satu pesan, katanya “Bahagia itu sederhana. Salah satu halangan kita merasa bahagia adalah mengharapkan kebahagiaan itu terlalu besar”. Untuk memudahkan memiliki sikap bersyukur itu, kita bisa mengingat bahwa bagaimana pun keadaan kita, kita tetap berharga di mata Tuhan.

Seusai renungan, tiba saat menyampaikan pesan dan kesan. Lianto Darmawan, S.E., MFM, dosen IBM menyampaikan apresiasi atas pelayanan Purtoyo. Katanya, “Meskipun tidak selalu kelihatan, kita tetap tahu kalau Pak Pur ada”. Yang dimaksudkan adalah hasil kerja Purtoyo bisa terlihat dari kerapian lingkungan IBM, ketersediaan keperluan kuliah yang terjaga, dan berbagai hal lainnya. Yandi Immanuel, rekan Purtoyo di UPPK menyampaikan bahwa Purtoyo ulet dan panjang akal dalam bekerja. Kebiasaan Purtoyo yang berkesan baginya adalah ia selalu dengan sigap menjawab “Siap” pada setiap permintaan. Menurut Yandi Hal ini memberikan rasa tenang pada orang yang memberikan permintaan pada Purtoyo.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Administrasi, Agus Arianto Toly, S.E.,Ak.,M.S.A., menyampaikan bahwa meskipun dengan berat hati, rekan-rekan sekerja perlu melepas Purtoyo untuk memasuki masa pensiun. Purtoyo sebetulnya sudah diminta untuk bertahan dan terus bekerja di UK Petra, tetapi ia memilih untuk pensiun. Agus juga menyampaikan bahwa sikap Purtoyo selama bekerja adalah baik, katanya “Apa pun keadaannya, Pak Pur tidak pernah ngomong negatif pada atasan”. (noel/padi)

Facebook Comments