SHARE

Tahun 2019 merupakan tahun politik, untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pemilihan presiden dan pemilihan para anggota legislatif secara serentak. Namun, tidak sedikit masyarakat yang masih bersikap apatis atau cuek terhadap politik. Keluarga Alumni Universitas Kristen Petra (Kanitra) menyelenggarakan talkshow dengan tema “Menjunjung Bhinneka Tunggal Ika Dalam Kasih”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 18.00-21.00 di Kowloon Palace International Restaurant, Delta Plaza, Surabaya.

“Kami ingin menyatukan alumni UK Petra dari golongan apapun dari orientasi politik apapun dalam satu wadah. Ada satu semangat yang ingin kami usung dalam pilpres kali ini, kami ingin teman-teman alumni UK Petra benar-benar memanfaatkan hak pilihnya dan jangan sampai golput,” ungkap Christine Wonoseputro, S.T., M.ASD., selaku Ketua Panitia Gathering Dinner Kanitra. Talkshow ini merupakan bagian dari acara Gathering Dinner Kanitra yang dilaksanakan sekaligus untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2019.

Kanitra menggandeng seorang pembicara yang merupakan tokoh dan aktivis dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yaitu Pdt. Simon Filantropha. Selain sebagai ajang reuni antar alumni dari berbagai angkatan, kegiatan ini bertujuan untuk menggugah dan meningkatkan partisipasi alumni UK Petra dalam pesta demokrasi mendatang. “Kita harus sadar betul bahwa yang kita pilih itu adalah wakil manusia kita, bukan wakil Tuhan. Pemilu harus diletakkan untuk kebaikan bersama, jadi kita harus memilih pemimpin yang dapat mewujudkan kebaikan bersama,” urai Pdt. Simon.

Latar belakang dilaksanakannya talkshow ini adalah adanya keresahan alumni senior akan banyaknya alumni maupun mahasiswa yang tidak memanfaatkan hak pilihnya. Sehingga acara ini dijadikan wadah untuk menghimbau para alumni untuk turut berpartisipasi menyukseskan pemilu 2019. Kegiatan ini akan dihadiri oleh sekitar 200 alumni dari berbagai program studi dan angkatan. “Harapan kami adalah semakin banyak alumni UK Petra yang ambil bagian dalam pesta demokrasi. Kita mungkin boleh tidak terlibat dalam politik, tapi kita jangan buta politik,” ujar Dosen Program Studi Arsitektur UK Petra ini. (rut/Aj)

 

Facebook Comments