SHARE

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 4 universitas di Surabaya bersatu memberdayakan masyarakat. Triple U x UC itulah nama gelaran kegiatan yang diusung oleh BEM UK Petra, Ubaya, UPH dan Universitas Ciputra. Apa Triple U x UC? “Ini adalah sebuah kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendidikan, lingkungan, kampung warna dan kewirausahaan”, urai Chelsy Sandrina C selaku ketua umum dari Triple U x UC asal UK Petra.

Tema diangkat pada tahun 2019 ini adalah Encourager in Action. Sesuai dengan tema, harapannya mahasiswa punya semangat dan bertindak secara nyata. Total peserta mencapai 260 mahasiswa/i dari 4 universitas dan dari berbagai program/program studi. UK Petra sendiri mengirimkan 80 mahasiswa/i yang terbagi secara merata di setiap kegiatan yang diselenggarakan. Mereka terjun langsung bertemu masyarakat di Mangrove-Gununganyar Tambak Gang 3, Surabaya Timur.

Kegiatan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pendidikan formal dan informal pada siswa SDI Dahlanuddin. Pendidikan formal berupa pelajaran tentang sistem teknologi mulai Microsoft Word hingga Microsoft Excel. Sedangkan pendidikan informal meliputi penyuluhan mengenai anti bullying, dan pementasan drama. Dalam kegiatan lingkungan, para mahasiswa melakukan pembersihan sampah di lingkungan kampung, lalu memperindah tempat sampah dengan mengecatnya. Selain kepedulian dan disiplin membuang sampah, kegiatan lingkungan juga melakukan penanaman bayam secara hidroponik yang selain berguna untuk dikonsumsi.

Kegiatan kampung warna bertujuan mempercantik lingkungan pemukiman setempat, dan menyampaikan pesan sosial yang menguatkan sikap toleransi dalam kebhinnekaan. Cukup unik. Mereka melakukan pengecatan jalan sepanjang RT 3. “Selain untuk memperindah suasana yang ada, kampung warna memberikan pesan mengenai keadaan sosial yang terjadi saat ini yang semakin rentan terpecah belah melalui mural”, urai Ricardo Julian Adiputra sebagai Ketua penyelenggara UK Petra.

Untuk kegiatan kewirausahaan, mendatangkan narasumber seorang chef yang mengajari cara pengolahan hasil laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, kepiting, dan lain-lain. Semuanya diolah menjadi produk yang memiliki nilai lebih sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu para mahasiswa memberikan tips-tips marketing yang baik untuk memasarkan sirup biji Mangrove, kerajinan dari olahan barang bekas serta kerupuk yang terbuat dari hasil laut para nelayan tambak.

Dari kegiatan bertemu langsung dengan masyarakat dan juga bekerjasama antar peserta dari universitas yang berbeda, mahasiswa dapat meningkatkan kepekaan terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya. Ricardo menyampaikan pengalaman yang dirasakannya, “Yang kita dapatkan adalah bekerjasama dalam perbedaan kultur, bukan hanya dengan masyarakat, dengan universitas lain kita juga mempelajari adanya perbedaan kultur. Kita belajar cara berkomunikasi dan berkoordinasi yang berbeda masing-masing universitas”. (noel/Aj)

Facebook Comments