SHARE

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) menggelar talkshow dalam rangka penutupan rangkaian kegiatan Bulan Inspirasi Mahasiswa (BIM) tanggal 15 Maret 2019. “Tema BIM 2019 adalah Embracing Differences, melalui tema ini, saya ingin mengajak kalian untuk berpikir kritis dan menjadikan perbedaan bukan sebagai pemecah, namun dapat menghargai setiap perbedaan yang ada,” urai Vincent Stevano, Ketua Panitia BIM 2019.

BIM merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk menginspirasi anak muda agar dapat produktif dan berguna bagi bangsa dan negara. Tasya Kamila hadir menjadi pembicara dalam penutupan BIM 2019. Sebagai seorang public figure yang telah menyelesaikan pendidikan S2nya, Tasya membagikan pengalamannya selama berkuliah di Amerika Serikat serta keputusannya untuk melanjutkan studi.

Bagi wanita berusia 26 tahun ini, pendidikan merupakan hal yang penting. Ia sendiri telah lama bertekad untuk menempuh pendidikan minimal di jenjang S2. “Sebenarnya semuanya kembali ke pilihan masing-masing, tapi untuk saya sendiri, saya ingin mewujudkan semua ambisi dan mimpi-mimpi saya sebelum saya menikah,” ungkap istri dari Randi W Bachtiar.

Selama menempuh pendidikan di negeri orang, tepatnya di Columbia University, New York, tidak membuat Tasya kecil hati. Banyak tantangan yang dihadapi saat menempuh kuliah di Amerika, diantaranya beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Namun ia membagikan tips untuk mencari tahu informasi tentang budaya dan kehidupan sosial di negara tersebut sebelum berangkat.

“Saya memang merasakan menjadi minoritas di Amerika, namun di New York adalah kota besar yang punya beragam suku, budaya, etnis, kota yang sangat embracing diversity. Orang-orang disana sangat menghargai perbedaa, dengan menerima orang dari berbagai kalangan, latar belakang kebudayaan yang berbeda, justru menambah keilmuan mereka untuk bisa menganalisis sesuatu dari berbagai perspektif,” urai wanita yang meraih gelar S1 di Universitas Indonesia. (rut/Aj)

 

Facebook Comments