SHARE

Beragam kegiatan diselenggarakan oleh King Sejong Institute (KSI) di UK Petra dalam memberikan pendidikan Bahasa Korea, mulai dari kursus bahasa, kelas kebudayaan hingga kompetisi. Pada tanggal 29 Maret 2019, KSI menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Modern Korean History”. Kuliah umum ini dihadiri 51 orang sivitas UK Petra, dan 12 orang dari universitas swasta lain di Surabaya. Dalam sambutannya, Dr. Liliek Soelistyo, M.A., selaku Direktur KSI mengatakan, “Apabila kita belajar bahasa dan budaya Korea, kita harus juga tahu sejarah Korea”.

Sebagai narasumber, KSI menghadirkan Mr. Lee Kyeong Youn, Ketua Korean Association  wilayah Jawa Timur. Dalam membuka kuliah umum dengan judul ‘100 Tahun Sejarah Korea’, Lee menyampaikan dalam bahasa Indonesia yang nyaris sempurna, “Kita saat ini mengenal Korea Selatan dengan budaya K-POP, serta film. Yang akan saya tunjukkan kali ini adalah 100 tahun sejarah Korea, yang sebetulnya merupakan cerita yang sedih”.

Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Korea yang dimaksud di sini adalah seluruh semenanjung Korea, baik Korea Utara dan Korea Selatan dari penjajahan Jepang. Sejak akhir abad ke-14 sampai dengan permulaan abad ke-20, semenanjung Korea diperintah oleh Dinasti Kerajaan Joseon. Di akhir abad ke-19, tepatnya pada tahun 1887, pasukan negara Jepang melakukan penyerbuan ke Korea dan berhasil mengalahkan pasukan Joseon karena keunggulan teknologi.

Puncaknya adalah pada tanggal 29 Agustus 1910 saat Kaisar Sunjong menyerah dan melepas kekaisarannya. Hari itu akan dikenang oleh seluruh bangsa Korea sebagai hari di mana bendera Jepang dipasang di pintu utama istana Joseon, serta hari itu adalah tanda dimulainya 35 tahun penjajahan Jepang atas Korea.

Menutup kuliahnya, Lee menyampaikan permohonan bagi semua peserta untuk mendoakan Korea, katanya “Memperingati 100 tahun ini, saya minta anda untuk mendoakan agar Korea bisa bersatu”. (noel/Aj)

 

Facebook Comments