SHARE

Tiga mahasiswa Program Manajemen Bisnis Universitas Kristen Petra (UK Petra) berhasil meraih juara III dalam Airlangga Social Urban Community Award (AUSCA) 2018. Fenny Jie, Gracia Stefani, dan Audrey Tanri Halim mengikuti lomba pengabdian masyarakat  yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga dan menjadikan UK Petra sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta yang berhasil lolos ke babak final.

Lomba ini terdiri dari pembuatan esai dan live in selama tiga hari di Desa Jolosutro, Blitar. Dari beberapa topik yang diberikan, ketiganya memilih topik ekonomi dengan membuat esai mengenai pemanfaatan media digital berbasis internet pada masyarakat pedesaan untuk pemasaran secara daring (dalam jaringan).

Sebagian besar penduduk Desa Jolosutro bekerja sebagai nelayan, dan dalam menjalankan profesinya, para nelayan tidak dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal karena adanya “permainan” harga jual ikan yang merugikan nelayan. Semua hasil tangkapan ikan langsung dibeli habis oleh tengkulak dan masyarakat lain dengan harga yang tidak tentu. “Menurut kami harga jual hasil tangkapan ikan para nelayan dapat ditingkatkan dengan tidak menjual seluruhnya ke tengkulak dan masyarakat lain. Para nelayan bersama dengan masyarakat Kampung Jolosutro dapat memberikan tambahan nilai pada ikan hasil tangkapan untuk meningkatkan penghasilan. Kami memberikan solusi alternatif yaitu dengan mengolah sebagian ikan hasil tangkapan nelayan menjadi abon ikan khas Jolosutro,” ujar Fenny Jie.

Ketiganya memilih abon karena pembuatannya yang sederhana dan bahan-bahannya mudah didapatkan. Mereka juga menemukan resep dari youtube dan membuat sendiri contoh produknya. Saat live in, ketiganya melaksanakan demo dan sosialisasi membuat abon di balai desa yang diikuti oleh warga, khususnya ibu-ibu Program Keluarga Harapan (PKH ). Mereka juga mempersiapkan desain dan kemasan yang dapat digunakan oleh warga untuk menjual abon ikan tersebut. Setelah itu warga dikenalkan mengenai pemasaran daring seperti tokopedia, shopee dan pemasaran luring (luar jaringan) dalam kegiatan wirausaha. “Pada saat kami ke Desa Jolosutro, ternyata jaringan internet cukup sulit di wilayah tersebut, oleh sebab itu kami menawarkan solusi lainnya yaitu pemasaran secara luring dengan menitipkan produk ke toko-toko pusat oleh-oleh,” ungkap Audrey Tanri Halim.

Di hari terakhir mereka mempresentasikan kegiatan yang telah dilakukan selama live in. Mereka berhasil mendapatkan piala dan uang senilai Rp 1.000.000,-, atas  inisiatif pribadi, mereka menyumbangkan uang tersebut kepada masyarakat disana. “Kami menyumbangkan uangnya kepada warga sebagai modal usaha, karena tujuan utama kami adalah pengabdian masyarakat,” tutup Gracia Stefani. (rut/dit)

 

Facebook Comments