SHARE

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) menyelenggarakan “Aku Untuk Indonesiaku” (AUI), sebuah lomba debat Bahasa Inggris tingkat nasional pada tanggal 22-24 Maret 2019. Lomba yang diselenggarakan di Gedung Q UK Petra ini diikuti oleh 42 tim dari bermacam-macam universitas di Indonesia.

Lomba ini menggunakan sistem British Parliamentary dan diketuai oleh dua Chief Adjudicator (Ketua Juri), Vincentius Michael dari ITB dan Sandy Sanjaya dari UGM, yang telah berpengalaman dalam memenangi lomba debat tingkat internasional dan menjadi juri lomba debat tingkat nasional berkali-kali. “Kita harus bisa mengelaborasi argumen kita, bukan hanya melempar retorika yang tidak dijelaskan lebih lanjut dan tidak terbukti. Kemampuan berpikir kritis dan terstruktur dalam debat ini sangat diperlukan, terutama di era maraknya hoax dan debat kusir yang tidak jelas,” ujar Sandy Sanjaya selaku Ketua Juri saat Technical Meeting.

Sebanyak 42 tim diseleksi menjadi 16 tim melalui empat ronde babak penyisihan. Motions atau topik yang dibahas dalam debat sesuai dengan isu-isu terkini, misalnya membahas monopoli Disney dalam bidang hiburan, geoengineering untuk mengurangi pemanasan global, serta pemilu partai politik di Israel.

Vincentius Michael, salah satu ketua juri yang turut membuat topik untuk lomba ini mengungkapkan bahwa banyak orang takut dengan topik hubungan internasional hanya karena mereka tidak terbiasa membaca dan mencari tahu lebih dalam. “Sebenarnya topik hubungan internasional yang seringkali dipandang seram justru lebih seru, karena bisa membuka pikiran kita dan membuat kita lebih aware tentang keadaan dunia saat ini,” ujar mahasiswa ITB itu.

Pada babak Quarterfinal, Semifinal, dan Grandfinal, topik yang dibahas yaitu mengenai feminisme, proposal Brexit (Keluarnya Inggris dari Uni Eropa), dan Pemilu Indonesia untuk babak Grandfinal. (cha/rut)

Facebook Comments