SHARE

Menjalin kerjasama dengan industri memberikan kesempatan bagi institusi pendidikan dan mahasiswanya agar lulusannya relevan dengan dunia industri. Pada tanggal 16 Mei 2019, Universitas Kristen (UK) Petra melakukan penandatangan memo kesepahaman dengan Suara Surabaya (SS) Media melalui acara Ruang Rapat Universitas Gedung Radius Prawiro Lantai 9.

Hadir langsung Drs. Errol Jonathans selaku Direktur Utama, ditemani Iman Dwi Hartanto selaku Manager On Air, Eddy Prastyo selaku Manager New Media, serta Rudi Hartono selaku Manager Human Resources Department, mereka disambut oleh Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Djwantoro menyampaikan adanya perubahan luar biasa di industri komunikasi karena perkembangan teknologi. Djwantoro juga menyampaikan urgensi dibukanya kerjasama dengan SS, “Harapannya, ke depan akan bisa magang selama 2 semester penuh di industri yang relevan”, katanya.

Errol dalam sambutannya memaparkan kesiapan SS dalam menghadapi perubahan tersebut. Menurutnya pola pandang SS yang selalu merasa apa yang dilakukan adalah kurang memungkinkan SS memahami kebutuhan yang ada dan memberikan produk yang baik. Ia mengatakan, “Kami percaya SS eksis karena produk yang baik. Selain baik juga sesuai dengan yang dibutuhkan”.

Dalam iklim perubahan ini, media massa mainstream mengalami decline (penurunan) dalam bisnis. Dari berbagai media tersebut, radio yang mengalami penurunan paling besar. Maka dari itu, SS turut memiliki urgensi untuk bekerjasama dengan UK Petra, katanya “Kalau mau radio ini selamat, maka harus bersinergi dengan kampus tempat ilmu dikembangkan”.

Lebih lanjut mengenai kemungkinan magang selama 2 semester, Errol menyampaikan persetujuannya. Ia mengatakan, “Kami sangat siap (untuk menerima mahasiswa magang). Bagus kalau magangnya satu sampai dua semester”. Latar belakangnya, menurut Errol, radio saat ini sudah bukan hanya radio saja, melainkan sudah mulai konvergen dengan media sosial. Di lahan baru ini dibutuhkan orang muda. Secara spesifik, kegiatan yang dilakukan adalah membuat berita dengan format video sepanjang 1 menit, serta melakukan audience research . (noel/padi)

Facebook Comments