SHARE

Universitas Kristen Petra (UK Petra) bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Udayana (Unud) Bali kembali mengggelar SuraBali 2019. Kali ini peserta terdiri dari negara China, Jepang dan Indonesia. Tercatat 20 orang mahasiswa Indonesia dan 13 mahasiswa asing yang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan pada 28 Juli-08 Agustus 2019 ini. “Selama 12 hari, para peserta secara bergantian belajar di Unair, UK Petra, dan Unud. Di UK Petra sendiri mengusung tema pembelajaran yaitu Sociopreneurship di Indonesia.”, ujar Mariana Wibowo, S.Sn, M.MT., selaku koordinator acara SuraBali 2019.

Kegiatan di UK Petra dilaksanakan pada 1-4 Agustus 2019, di bawah naungan  Fakultas Seni dan Desain (FSD). Para peserta berfokus pada sustainable design yang meliputi perkuliahan di kelas, diskusi kelompok, workshop, site visit, show casing dan field trips. “Sustainable Design merupakan salah satu program yang direncanakan oleh konsorsium dengan maksud memberikan pengetahuan secara teori mengenai desain berkelanjutan sehingga dalam perancangan sebuah produk desain, obyek yang tercipta sesuai dengan orientasi tanggung jawab lingkungan, sosial, dan ekonomi secara holistik,” urai Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn., M.Sn., selaku Dekan FSD UK Petra

Salah satu kegiatannya adalah workshop batik jumputan. Peserta diajak berinteraksi langsung dengan masyarakat yang tergabung dalam Siwalankerto Creative Community (Asem Growong). Ibu-ibu di Asem Growong, yang merupakan binaan FSD UK Petra, mengajarkan peserta membuat batik Jumputan. Komunitas Asem Growong merupakan contoh konkrit penerapan sociopreneurship oleh FSD UK Petra.    “Ini pertama kalinya saya ke Indonesia dan belajar membuat batik, katanya batik ini adalah yang paling mudah dibuat, tapi ini sangat susah. Tapi secara keseluruhan, saya menikmati kegiatan hari ini,” ungkap Daiki Numata, mahasiswa International Christian International Christian University, Jepang. (rut/padi)

Facebook Comments