SHARE

Bagi David Pratama Lays, wisudawan dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Kristen Petra (UK Petra), mengerjakan skripsi menjadi pengalaman tak terlupakan selama perkuliahan. Ia selalu ke laboratorium beton UK Petra dari pagi hingga malam selama 4 bulan dan sepulangnya harus mengerjakan laporan skripsi. Tak sia-sia usahanya, ia berhasil menjadi peraih IPK tertinggi di FTSP yaitu 3,93.

Alasan mengapa mahasiswa yang suka membaca ini rajin ke laboratorium beton karena skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kadar Grafit Terhadap Efektivitas Cathodic Protection dengan Anoda Carbon Fiber Reinforced Polymer”. Penelitiannya berdasarkan pada penggunaan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) sebagai anoda dalam sistem perlindungan struktur beton bertulang terhadap korosi. David secara khusus mencari pengaruh tingkat konduktivitas epoxy yang digunakan dalam CFRP terhadap efektifitas perlindungan yang diberikan. Hasilnya, ia menemukan campuran epoxy optimum yang tidak hanya melindungi dari korosi, namun tidak mengurangi kekuatan lekatan CFRP dan punya workability yang baik sehingga proses pemasangan cukup mudah.

David membayangkan dirinya sebagai anak kecil yang masih tidak tahu apa-apa karena belum memahami sepenuhnya tentang Teknik Sipil meskipun sudah memperoleh gelar sarjana. Karena itulah, ia hendak meneruskan studinya ke NTUST, Taiwan agar menjadi konsultan di bidang gempa dan kerusakan bangunan. “Anak kecil juga berarti terbuka, mau berteman dan belajar dengan semua orang, tidak peduli jabatan maupun fisiknya.”, kata penganut motto “Do the Best and Let God Do the Rest” ini. (stf/Aj)

Facebook Comments