SHARE

Covid-19 atau virus corona yang belakangan telah menjadi pandemi memberi pukulan keras bagi masyarakat dunia. Banyak sekali aspek yang terdampak, membuat dunia seakan “beristirahat” sejenak. Di Indonesia sendiri, sejak awal diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020, jumlah kasus terus meningkat cukup cepat, membuat kita pemerintah membuat kebijakan-kebijakan terkait penyebaran virus corona, salah satunya membatasi hingga menunda sejumlah kegiatan yang menimbulkan keramaian. 

Universitas Kristen Petra (UK Petra) juga telah melakukan langkah-langkah menyikapi pandemi ini. Melalui Surat Edaran Rektor nomor 0573/UKP/2020, menyampaikan beberapa aturan dan ketentuan sekaligus himbauan kepada segenap sivitas akademika UK Petra dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19. Diantaranya adalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam bentuk tatap muka di kelas, termasuk tugas, tes, dan UTS diselenggarakan secara online mulai 16 Maret 2020 sampai dengan 9 April 2020, serta menunda sementara kegiatan kemahasiswaan dan sivitas akademika di dalam maupun di luar kampus. 

Kemudian melalui Surat Edaran Rektor nomor 0593/UKP/2020, diputuskan kebijakan untuk bekerja dari rumah bagi seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan UK Petra terhitung sejak tanggal 20 Maret 2020 sampai dengan 9 April 2020. “UK Petra mendukung upaya pemerintah untuk menerapkan social distancing dalam bentuk belajar dan bekerja dari rumah. Bila seluruh lapisan masyarakat bersehati, kompak, bahu-membahu, penyebaran virus ini dapat segera dihentikan dan kita berharap semua yang saat ini sudah terinfeksi segera pulih kembali,” ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra.

Sebelumnya, UK Petra juga telah melakukan langkah preventif, diantaranya memperbanyak persediaan hand sanitizer dan wastafel untuk mencuci tangan di 11 tempat di sekitar kampus. Selain itu, mekanisme pencatatan kehadiran bagi dosen dan karyawan yang selama ini menggunakan rekam fingerprint dialihkan menjadi tap kartu pegawai di mesin presensi. 

“Kami berharap dan selalu mendukung seluruh upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Melalui situasi ini juga memaksa kita semua untuk lebih maksimal memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar,” ujar Prof. Djwantoro.  (rut/padi)

Facebook Comments