SHARE

Kreatif, nuansa natal di UK Petra pun selalu berbeda dari tahun ke tahun. Natal 2022 ini mengangkat nuansa internasional, dengan tema Christmas Flight. Sukacita kebaktian natal dilaksanakan pada 2 Desember 2022 di Auditorium Kampus Pusat.  

“Dengan tema penerbangan ini kami ingin mengingatkan bahwa setiap orang hidup dalam sebuah perjalanan. Ada yang sukses, ada yang berlari mencari kebenaran dan lain-lain. Natal pun sebuah perjalanan. Perjalanan yang Allah lakukan untuk menjumpai, menyertai bahkan memulihkan manusia.”, rinci Ezra Iskandar, ThM., selaku ketua natal 2022.   

Ezra merinci, kebaktian yang dibantu oleh Pelayanan Mahasiswa (Pelma) UK Petra ini mengingatkan bahwa natal merupakan undangan Allah bagi kita yang khawatir dan yang lelah di tengah perjalanan hidup agar mampu merasakan kasih yang sejati. Untuk kemudian mendapatkan kembali energi untuk melangkah terus maju.  

Kebaktian natal UK Petra 2022 yang sangat meriah dihadiri dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Uniknya, para hadirin sejak awal dibawa ke nuansa seperti dalam penerbangan. Sebelum memasuki Auditorium, para hadirin harus menunjukkan boarding pass sebagai pengganti undangan kemudian dibuka dengan audio pengumuman layaknya di dalam pesawat lengkap disambut para pramugari.  

Diajak menghayati makna natal dari berbagai negara, para hadirin mengunjungi tiga negara yaitu China, Korea dan Jerman. Maka dari itu ada tampilan drama natal yang mengangkat jenis pergumulan yang berbeda-beda lengkap dengan hiburannya.  

Sementara itu, kotbah juga dihadirkan dalam tiga bahasa yang berbeda sebagai klimaks dan jawaban atas pergumulan-pergumulan kehidupan yang digambarkan dalam drama natal. Dalam bahasa Indonesia, kotbah dibawakan oleh Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th., yang diambil dari Matius 2 : 3-6.  

Samuel mengatakan bahwa Allah adalah Allah yang Immanuel. Artinya, Ia tidak pernah meninggalkan di tengah pergumulan kehidupan. Kita diminta untuk berani bersuara (tidak bisu) sebab kita mendengar panggilan anugerah Tuhan (Tidak tuli).  

“Kita harus mau peka akan suara Tuhan dan menyatakan kebenaran-Nya, Allah telah memberikan kasih penyertaan-Nya dan akan tetap menyatakan kasih penyertaan-Nya selama-lamanya.”, rinci Samuel.  

Tak lupa kapten penerbangan yaitu Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. selaku Rektor UK Petra memberikan pesannya. Menurutnya, Natal itu seperti mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi. Bahkan yang gelap karena tidak ada solusinya menjadi terbuka. “Biarlah natal menjadi sebuah pengharapan di dalam situasi yang tidak menentu seperti ini. Bahkan memberikan kekuatan di tengah ketidakberdayaan dan tekanan kehidupan.”, tambah Djwantoro.  

Persembahan natal kali ini ditujukan untuk mendukung pelayanan ChristianityToday (www.christianitytoday.com). (Aj/rut) 

Facebook Comments