SHARE

Universitas Kristen (UK) Petra tidak hanya membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan yang relevan, akan tetapi juga memfasilitasi mereka dengan kemampuan spesifik di bidang yang ditekuni. Salah satunya melalui seminar bertajuk “Final Frontier” yang digelar oleh Program International Business Management (IBM) UK Petra. Tema ini untuk mencerminkan situasi dunia bisnis pada era ini, di mana terdapat banyak perkembangan yang pesat dan juga persaingan yang sengit serta semakin terbukanya pembatas untuk memulai bisnis. Seminar yang merupakan kegiatan penutup mata kuliah Seminar in International Business ini digelar pada tanggal 7 Desember 2018 yang lalu di Ruang Amphiteater Gedung P1/P2.

Para mahasiswa semester 7 ini diminta untuk mempresentasikan penelitiannya dalam lingkup bisnis internasional secara berkelompok. Tiga kelompok dengan karya terbaik mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam seminar ini di depan 85 orang hadirin yang terdiri atas perwakilan dari 28 perusahaan rekanan Program IBM dan kalangan umum. Salah seorang dari mahasiswa yang presentasi adalah Eurwin Chandra. Ia merasakan kegiatan ini memberikannya sesuatu yang lebih dari sekadar belajar. Eurwin juga menyemangati rekan-rekannya, katanya, “Kejarlah sesuatu yang lebih tinggi. Jangan hanya pendidikan. Jadi nanti ketika sudah selesai, goal-nya sudah jelas dan bisa membantu masyarakat sekitar”.

Fenomena persaingan antara Alibaba dan Tencent, inilah yang diambil oleh kelompok presentasi pertama. Fionna Mathilda, Eurwin dan Fiona Gabriela bercerita bahwa keduanya memperluas cakupan bisnis dengan sektor yang sama yaitu mobile commerce. Ada fenomena unik dalam kompetisi dalam sektor ini, yaitu mereka menetapkan batas kompetensi tersendiri. Fenomena ini diistilahkan oleh Eurwin sebagai ‘coopetition’, gabungan antara cooperation (kerjasama) dan competition (kompetisi).  Menurut kelompok ini, kesempatan bisnis di bidang m-commerce adalah besar dan sangat mungkin dimanfaatkan pengusaha Indonesia apabila mau bersekutu dan membangun infrastruktur untuk m-commerce. Fiona memberikan pertanyaan penutup bagi audiens, “Can we work together and build an m-commerce society?”.

Kelompok kedua beranggotakan Claudia Tamara, Calvin Young, dan William Alexander. Mereka menganalisa merger yang dilakukan perusahaan otomotif Fiat dan Chrysler. Setelah merger, Fiat mengakuisisi Chrysler yang bangkrut. Setelah keberhasilan mengakuisisi salah satu kompetitor tersebut, Fiat tetap harus menghadapi persaingan yang sangat berat dari kompetitor lain. Mereka menutup presentasi dengan mengingatkan untuk berhati-hati dalam merger dan akuisisi.

Stanley Aldrich Wijono, Charista Elliani, dan Gabriel Louis Lilananda adalah kelompok ketiga. Presentasi mereka mengangkat kasus IKEA di Rusia. Ketika IKEA membuka cabang di kota Khimki, Rusia; pemerintah setempat merongrong IKEA untuk terlibat dalam suap atau kolusi. Sebagai perusahaan yang menolak korupsi, IKEA mengalami dilema strategi yang perlu diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai penutup presentasi mereka memaparkan bahwa bisnis yang ideal bisa mempertahankan ethics dan juga excellence. (noe/Aj)

Facebook Comments