SHARE

Dosen pengajar di institusi pendidikan tinggi mengemban tugas luhur dalam bentuk Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu bagian dari Tridarma ini adalah penelitian. Penelitian dilakukan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan. Penelitian bisa lebih berdampak apabila ada upaya untuk memasyarakatkan hasil-hasil yang didapatkan. Sebagai salah satu upaya mencapai hal tersebut, Program Studi Ilmu Komunikasi UK Petra menyelenggarakan Bedah Buku dan Launching Buku tiga dosen pengajarnya pada tanggal 17 November 2017 di Ruang Teater Perpustakaan Lantai 5 Gedung Radius Prawiro.

Bedah buku pertama merupakan karya Fanny Lesmana, S.Sos., M.Med.Kom., dosen pengajar Jurnalistik di Program Studi Ilmu Komunikasi dengan bukunya yang berjudul “Feature, Tulisan Jurnalistik yang Kreatif”. Feature, yang sering juga disebut sebagai soft news, adalah satu bentuk karya jurnalistik yang populer belakangan ini. Kita bisa melihat banyak penulisan feature dipakai di genre media populer seperti food blog, travel blog, hobby, handicraft, dan banyak lainnya. Saat ini ada banyak tulisan citizen journalism yang bisa ditemui di media sosial dan channel-channel media informal, kebanyakan dari mereka memakai teknik menulis feature. Popularitas teknik ini dilatarbelakangi oleh keunikannya dibandingkan dengan teknik penulisan jurnalistik pada umumnya. Keunikan teknik ini adalah tidak terikat waktu dan tatanan aturan penulisan jurnalistik hard news seperti yang banyak ditemui di media massa arus utama. Hard news menekankan pada penyampaian informasi yang valid dan dalam waktu secepatnya. Feature di sisi lainnya, memiliki fleksibilitas waktu dan memungkinkan penulis mengungkapkan pendapat subjektifnya dalam tulisan. Menurut Fanny yang di awal karirnya pernah menjadi wartawan ini, di balik segala fleksibilitas yang dimiliki teknik feature, akurasi data tetaplah menjadi bagian yang krusial. Maka dari itu, di dalam buku ini juga disertai dengan berbagai kiat untuk menjaga akurasi informasi, contohnya: proses cek dan ricek, dan teknik wawancara. Fanny mengungkapkan harapan setelah buku ini diterbitkan, dia mengatakan “(Harapannya adalah) melahirkan banyak penulis yang tidak hanya berbakat tapi punya kepedulian terhadap akurasi data”.

Buku kedua yang diangkat dalam acara ini adalah “Model Komunikasi dan Strategi Kebijakan Kesadaran Anti Korupsi Melalui Pendekatan Character Building Berbasis Literasi Media” yang merupakan hasil penelitian field research menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif phenomenography Drs. Gatut Priyowidodo, M.Si., Ph.D. dan Yustisia Ditya Sari, S. Sos., M. I. Kom. Dalam buku ini penulis mengulas tentang komunikasi dan strategi kebijakan serta bagaimana peranan dunia pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Pertama memberikan pemahaman sekaligus penerapan terkait anti korupsi sebagai elaborasi pendidikan berbasis character building yang masih menjadi ranah pendidikan dasar. Dengan adanya buku ini, diharapkan para pembaca dan pendidik dapat menerapkan model komunikasi yang sesuai untuk menerapkan kesadaran anti korupsi sejak dini, serta pendekatan-pendekatan untuk mencegah terjadinya korupsi. Tujuan pembuatan buku ini adalah untuk memberikan pemahaman sekaligus edukasi bagi para pembaca dan pendidik. Dikarenakan hal ini dilatarbelakangi oleh deskripsi tentang tingkat kognisi pendidikan kesadaran antikorupsi pada anak-anak SMP yang dikelola oleh lembaga pendidikan Kristen dan Islam di Surabaya. Pembentukan kesadaran antikorupsi di sini merupakan bentuk upaya perubahan sikap (mindset) anak-anak bangsa sebagai pelopor dan dunia pendidikan/lembaga pendidikan memiliki peranan penting untuk memberikan pengetahuan sekaligus penerapan pencegahan perilaku korupsi bagi tunas-tunas muda, yakni anak bangsa. Gatut mengungkapkan pandangannya mengenai urgensi pendidikan antikorupsi, katanya “Kesadaran anti korupsi itu (masih) kurang. Kesadaran bukan hanya tumbuh dari mereka (siswa SMP) tapi harus ada upaya dari sekolah”. (noel/padi)

Facebook Comments