SHARE

Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan (BAKP) Universitas Kristen Petra (UK Petra) menggelar kegiatan memasak bersama antara mahasiswa asing Korea dengan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Siwalankerto. Selama ini, mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di UK Petra tinggal di daerah Siwalankerto, tetapi belum punya kesempatan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, lewat kegiatan ini mahasiswa asing diperkenalkan pada komunitas PKK yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita yang memiliki banyak sekali program-program kemasyarakatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 24 November 2017 di Pendopo Kelurahan Siwalankerto ini juga bisa menjadi sarana melatih kemampuan bahasa mahasiswa asing. “Melalui kegiatan ini, para mahasiswa asing bisa berinteraksi langsung dengan ibu-ibu, sehingga bisa berlatih bahasa Indonesia dengan ibu-ibu, karena berinteraksi dengan warga kampus dan di luar kampus sangat berbeda,” ujar Meilinda, S.S., M.A. selaku Kepala Biro Administrasi dan Pengembangan Institusi UK Petra.

Selama ini mahasiswa Korea selalu belajar memasak masakan Indonesia di dalam kampus, tetapi kali ini mahasiswa Korea diminta memperkenalkan masakan dari negaranya kepada ibu-ibu PKK. Sebanyak tujuh mahasiswa Korea beserta dengan tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Petra Mate mendemokan pembuatan empat masakan khas Korea, yaitu pajeon, kimbap, bibimbap, dan jjimdak. Keempat masakan ini dipilih karena relatif mudah dibuat, bahan-bahan yang digunakan pun cukup mudah didapat di pasar tradisional dan juga supermarket. Terbagi atas tiga kelompok, para mahasiswa Korea ini membagikan resep masakan dan menjelaskan cara memasak dengan bahasa Indonesia kepada ibu-ibu. “Saya sangat suka dan pintar memasak, di Korea saya juga selalu masak sendiri,” terang Kwok Jieun, salah satu mahasiswa asal Korea.

Walaupun cuaca hujan, tetapi tidak menyurutkan antusiasme ibu-ibu untuk belajar memasak hidangan negeri gingseng tersebut. Kebanyakan ibu-ibu sangat asing dengan masakan Korea, tetapi dari bentuknya, ada beberapa masakan yang mirip dengan masakan Indonesia. Misalnya jjimdak yang mirip dengan semur dan pajeon yang mirip dengan ote-ote.  Mahasiswa memasak selama kurang lebih satu jam, dan setelah masakan telah jadi, ibu-ibu bisa mencicipi masakan tersebut. “Masakan yang dibuat hari ini hampir sama dengan makanan Indonesia, hanya saja racikannya berbeda. Saya heran ternyata nasi Korea memiliki teksturnya sama seperti ketan. Setelah mencicipi masakannya, mungkin karena lidah saya kurang terbiasa dengan masakan korea, sehingga kurang mantap rasanya,” ujar Ibu Sarwo, salah satu anggota PKK Siwalankerto.

Ibu-ibu juga bisa belajar praktek memasak secara langsung, misalnya saat membuat kimbap. Kimbap merupakan makanan yang terdiri dari nasi, wortel, telur, timun, dan daging cincang yang dibungkus dengan rumput laut. Cara membuatnya adalah menggulung semua bahan menggunakan alat penggulung sushi hingga bentuknya menjadi lonjong, setelah itu di potong kecil-kecil. “Saya sangat berterimakasih atas adanya kegiatan ini, kami bisa belajar memasak dan menyajikan masakan Korea, nantinya saya harap ibu-ibu bisa mempraktekkan sendiri untuk keluarga di rumah,” ungkap Ibu Agus, selaku ketua PKK Siwalankerto. (rut/padi)

Facebook Comments