SHARE

Universitas Kristen (UK) Petra melalui program studi Teknik Sipil menerima kunjungan 10 mahasiswa dari Faculty of Built Environment University of South Wales (UNSW), Sydney, Australia. Kesepuluh mahasiswa ini mengikuti program International Construction Study Trip (ICST) yang berlangsung pada tanggal 21 Januari 2018 hingga 4 Februari 2018. Rangkaian program sepanjang 15 hari ini bertujuan untuk lebih memahami metode dan perkembangan dunia konstruksi antara Indonesia dan Australia selain itu lebih mengenal dua kebudayaan antar dua negara.

Rombongan UNSW tiba di Surabaya pada hari Minggu tanggal 21 Januari 2018. Keesokan harinya para peserta diperkenalkan pada fasilitas dan lingkungan kampus serta mengikuti seminar Civil Analysis dengan tema “The Use of Steel for Structural Strengthening”. Di hari ketiga para peserta mengikuti sesi kuliah tentang bangunan ramah lingkungan dan melakukan kunjungan ke gedung ramah lingkungan UK Petra. Di hari keempat, peserta mengikuti dua sesi kuliah, yang pertama memperkenalkan metode peredam gempa yang diterapkan pada bangunan-bangunan tradisional Indonesia, dan yang kedua mengangkat potensi pemakaian lumpur vulkanik Sidoarjo (Lapindo) sebagai material bangunan. Pada hari kelima, dilaksanakan kunjungan ke salah satu pabrik beton di Mojokerto kemudian peserta mengikuti perkuliahan membahas teknologi perkerasan yang relevan dengan kunjungan ke pabrik beton sebelumnya. Sejak hari kedua sampai dengan hari kelima para peserta dari Australia ini mendapatkan kelas budaya yang mengajarkan dasar-dasar pemakaian Bahasa Indonesia yang dipakai dalam kegiatan sehari-hari.

Pada hari keenam, para peserta mengunjungi pelabuhan terminal peti kemas Teluk Lamong. Seusai kunjungan ini, peserta masuk ke kelas budaya yang mempelajari  masakan Indonesia. Di hari ketujuh, para peserta mengikuti kelas budaya membatik di laboratorium bahan program studi Desain Interior.

Di minggu kedua hari Senin, 29 Januari 2018 peserta mengunjungi lokasi erupsi lumpur Sidoarjo yang di minggu sebelumnya sudah dibahas dalam sesi kelas dilanjutkan berkunjung ke lokasi pembangunan hunian bertingkat “Madison Avenue” di kawasan Jemur Andayani, Surabaya. Kunjungan ini memberi kesempatan bagi peserta bidang manajemen pembangunan untuk melihat langsung proses pengelolaan proyek konstruksi Indonesia. Hari ketiga diisi dengan kunjungan ke proyek konstruksi apartemen “The 100 Residence” di jalan Gubeng, pusat kota Surabaya. Dengan kunjungan ke tiga lokasi proyek konstruksi, peserta bisa mendapatkan gambaran perbandingan antara masing-masing proyek dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas praktek dalam industri konstruksi Indonesia. Setelah itu, peserta belajar menari tarian tradisional Indonesia sebagai bentuk kegiatan kelas budaya. Hari keempat minggu kedua diisi dengan tema Jembatan Suramadu dimana para peserta mendapatkan kuliah tentang jembatan ikon Surabaya tersebut sekaligus berkunjung langsung di lokasi.. Hari kelima di minggu kedua para peserta mempersiapkan presentasi untuk menunjukkan hasil pembelajaran yang mereka dapatkan sepanjang program ini. Hari Sabtu, 3 Februari 2018 adalah puncak rangkaian kegiatan ICST, dimana kesepuluh peserta menyampaikan presentasi perbandingan industri konstruksi yang ada di Indonesia dan Australia.

Dosen Teknik Sipil UK Petra Doddy Prayogo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. menerangkan bahwa presentasi ini sesuai dengan tujuan utama program “Dengan adanya ICST ini, mahasiswa Australia diharapkan dapat mengetahui dan membandingkan metode dan perkembangan dunia konstruksi antara Indonesia dan Australia”. Titania Gunawan, ketua panitia ICST 2018 menyampaikan kesannya selama menyelenggarakan acara ini, “rasa lelah terbayarkan karena mendapatkan pengalaman, teman dan mengenal budaya yang baru”. (noel/dit)

Facebook Comments