SHARE

Sikap intoleransi belakangan menjadi “virus” yang semakin banyak menjangkit masyarakat Indonesia, tidak terkecuali anak-anak muda. Dengan perkembangan teknologi yang ada, sikap intoleransi semakin terlihat di kalangan masyarakat. Departemen Matakuliah Umum (DMU) Universitas Kristen Petra (UK Petra) bekerjasama dengan Institut Leimena menggelar Seminar Wawasan Kebangsaan dan Forum Group Discussion (FGD) pada Kamis, 13 Desember 2018 di Ruang Konferensi IV UK Petra.

“Sangat penting bagi civitas akademika untuk menyadari perannya sebagai seorang warga negara. Perkuliahan merupakan moment mempersiapkan mahasiswa untuk terjun menjadi manusia dewasa ke tengah masyarakat. Kita tentu sangat mengharapkan lulusan UK Petra dapat berkontribusi banyak bagi negara,” ujar Dr. Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc., selaku Kepala Departemen Matakuliah Umum.

Seminar yang dibagi dua sesi ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen pengampu matakuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Sesi pertama, Drs. Jakob Tobing, MPA, Presiden Institut Leimena berbicara mengenai Perjalanan Cita-cita Kebangsaan Indonesia. Menurut Jakob, Bangsa Indonesia sebenarnya telah terbiasa dengan dinamika global dan interaksi dengan keberagaman, sejak jaman purba, masa penjajahan, hingga kemerdekaan. “Demokrasi yang dianut Indonesia dan dicita-citakan oleh para pendiri bangsa adalah demokrasi yang bertanggung jawab. Bukan hanya aspek demos kratos (kedaulatan rakyat) tapi juga nomos kratos (konstitusi) harus dipertimbangkan,” ungkap Jakob.

Sedangkan sesi kedua, Drs. Jakob Tobing, MPA dan Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra hadir sebagai pembicara. Topik yang diangkat adalah Peran Pendidikan Tinggi dalam Pertarungan Ideologi Bangsa. Generasi milenial disebut sebagai “me me me generation”, sangat tergantung teknologi, individualistik, dan apatis terhadap politik. “Sesuai dengan visi UK Petra untuk menjadi universitas yang peduli dan global, artinya kita tidak boleh tinggal diam untuk berkontribusi bagi masyarakat dan juga bagi bangsa dan negara,” jelas Prof. Djwantoro.

Beberapa inisiatif untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara mahasiswa juga telah dilakukan oleh UK Petra, diantaranya melaksanakan pekan sadar politik, melaksanakan program-program service learning, Petra Mengajar, Petra Peduli Lombok hingga program Community Outreach Program (COP). Dalam COP, mahasiswa UK Petra bersama dengan mahasiswa asing hidup bersama masyarakat lokal untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu di daerah tersebut.

Kedepannya, UK Petra akan terus meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berbagai inisiatif yang relevan. Tak lupa juga terus menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif untuk berbagi hidup dan pemikiran. Selain itu juga memperkuat silabus beberapa matakuliah yang relevan untuk meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara, dari aspek kognitif, afektif, dan motorik. (rut/Aj)

Facebook Comments