SHARE

Sampah padat seperti eks perabot atau limbah padat lainnya yang “mangkrak” ternyata bisa menjadi barang yang berdaya guna kembali. Seperti yang dilakukan program studi Desain Interior (DI) UK Petra menggelar kegiatan bertajuk “Open Gallery: Solid Waste Recycling And Reuse Project”.

“Kegiatan yang mendapatkan hibah dari United Board for Christian Higher Education in Asia (UBCHEA) ini merupakan sebuah pameran hasil karya mahasiswa dalam mata kuliah Eko-Desain untuk mensosialisasikan kreativitas mengolah sampah padat lembaga pendidikan yang kemudian dapat digunakan kembali menjadi sebuah produk fasilitas.”, ungkap Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn, M.Ds., selaku ketua tim saat dihubungi kemarin (28/6) di sela-sela acara.

Hasil dari kegiatan pembelajaran bermetode service-learning ini menghasilkan produk-produk interior seperti rak display, rak lemari, kursi, bangku dan lain-lain. Produk ini diambil dari bahan-bahan limbah padat yang sudah tidak dipakai lagi (baik dari kampus UK Petra dan juga dari sekolah mitra).

“Kami mencoba untuk membuat produk yang diperlukan di sekolah dengan menggunakan limbah padat dari eks perabot dan limbah padat lainnya yang umum ada di kampus dan sekolah sebagai bahan bakunya. Ternyata hasil kreatifitasnya cukup menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kreativitas seperti inilah yang ingin disosialisasikan ke sekolah-sekolah”, ungkap Yusita yang juga Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) UK Petra.  

Kegiatan yang didanai oleh UBCHEA ini melibatkan banyak pihak. Antara lain empat dosen prodi DI UK Petra yaitu Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn., M.Ds., Sherly De Yong, S.Sn., M.T., Dr. Ir. Lintu Tulistyantoro, M.Ds., Andereas Pandu Setiawan, S.Sn., M.Sn., dan Ir. Irwan Tjandra Tanuadji sebagai Kepala Unit Pelayanan dan Pemeliharaan Kampus (UPPK) Petra.

 “Sebenarnya hal ini dilatarbelakangi sejak beberapa tahun lalu disekitar tahun 2014. Kami melihat banyak sekali solid waste universitas yang dibiarkan begitu saja. Kami mencoba memberi “kehidupan” kembali pada solid waste yang sudah mangkrak ini dengan sentuhan desain agar dapat digunakan ulang (reuse recycle). Lalu karena hasilnya yang menarik dan bermanfaat itu perlu disosialisasikan ke sekolah-sekolah”, tambah Sherly.

Tak hanya memamerkan hasil karya daur ulang yang berdaya guna kembali saja, rencananya hasil limbah padat yang sudah jadi ini akan diberikan ke 21 sekolah mitra yang menjadi sekolah binaan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB).

“Kami membawa sampah padat dari sekolah, dan segera akan memberikan hasil kreativitas produk hasil recycle kembali ke sekolah agar menjadi bahan edukasi dan diharapkan bisa menjadi obyek contoh konkrit “before and after” pengelolaan solid waste di sekolah-sekolah,” urai Yusita.

Sementara itu saat ditemui dalam pameran, perwakilan dari SD Trisula di daerah Johor no 3, Surabaya mengatakan kebahagiaan saat melihat hasilnya. “Saya sangat senang sekali melihat produk interior yang diberi nama Sunny Side Shelf ini. Ternyata masih bisa diselamatkan. Saya sangat suka melihat detail anyaman penyambungnya sehingga menjadi rak berbanjar tiga. Barang lama kami tampak seperti baru lagi dan sangat jauh berbeda dibandingkan sebelumnya.”, ungkap Anna yang akan menaruh laci ini di ruang guru.  

Kendala kondisi pandemi Covid-19 membuat para dosen harus mengatur dengan baik proses pengerjaannya di laboratorium kampus sesuai dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Ke-21 sekolah mitra kegiatan tersebut adalah MI Al Karimah, MI Darussalam II, SD Al Ichsan, SDI Al Khoriyyah, MI Al Mukhlashin, MI Darul Ulum, SD Pakis Gelora, MI Tarbiyah Ahklaq, MI Mahir Ar Riyadl, SDI Nurul Huda, SD Bustanul Huda, SD Trisula, SD Hanura Bina Putra, SDI Anugrah, SD Tri Guna Bakti, SD Putra Wijaya IV, SD Hidayatur Rohman, MI Cokroaminoto, SD Halimah, MI Dewi Sartika dan SDS Kurnia Indah. (Aj/dit)

 

 

 

Facebook Comments