SHARE

Impian untuk menuju World-Leading Christian University semakin menampakkan wujudnya di Universitas Kristen Petra (UK Petra-Surabaya). Hal ini dibuktikan dengan adanya berita membanggakan yang diterima UK Petra baru-baru ini. Empat program studi di UK Petra, yaitu Arsitektur, Akuntansi, Manajemen dan Komunikasi berhasil meraih sertifikasi atau akreditasi internasional AUN-QA.

AUN-QA atau kepanjangan dari Asean University Network-Quality Assurance merupakan sebuah asesmen penjaminan mutu pendidikan tinggi di aras ASEAN. AUN-QA mengacu pada standar akreditasi international. Reputasi AUN-QA telah dikenal amat baik, sebagai sebuah lembaga yang memiliki otoritas untuk melakukan asesmen dalam hal Quality Assurance untuk perguruan tinggi di ASEAN.

Sangat bersyukur kepada Tuhan, di tengah masa sulit pandemi Covid-19 seperti saat ini UK Petra terus mengalami pertolongan dan berkat Tuhan, dan bahkan memperoleh berbagai penghargaan. Terimakasih saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh Petranesian, termasuk alumni, untuk kerja keras dan kerja cerdasnya.”, ungkap rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng.

Sertifikat akreditasi internasional ini diterima pada 9 Desember 2021, setelah pihak AUN-QA yang berkantor pusat di Bangkok melaksanakan asesmen secara daring pada 5-9 April 2021 yang lalu. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Task Force AUN-QA, Dr. Dra. Gan Shu San, M.Sc., terdapat beberapa tahapan proses sertifikasi. Mulai dari persiapan, pengumpulan dokumen SAR (Self-Assessment Report), pelaksanaan asesmen, serta pengumuman untuk menentukan layak tidaknya mendapatkan sertifikasi.

“Persiapan yang kami lakukan cukup lama, sejak Desember 2018 yang lalu. Pendampingan dilakukan langsung oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UK Petra.”, rinci Shu San yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Sistem Informasi UK Petra.

Pengakuan internasional ini semakin memperluas kesempatan bagi Petranesian (keluarga besar UK Petra) untuk berkiprah di aras global. Beberapa di antaranya meningkatkan kesempatan kerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti Student Exchange, joint degree, double degree, magang, kegiatan internasional mahasiswa, hingga beasiswa untuk dosen dan mahasiswa.

Djwantoro merinci bahwa pengakuan internasional ini di kemudian hari akan berdampak pada meningkatnya jumlah mahasiswa asing yang akan mengikuti kuliah di UK Petra. Tak hanya itu saja, bahkan lulusan UK Petra akan mendapatkan pengakuan kesetaraan di wilayah ASEAN.

“Ini membuktikan bahwa pendidikan di dalam negeri juga memiliki kualitas tidak kalah dari pendidikan di luar negeri. Terekognisi secara internasional semakin menegaskan bahwa pendidikan di UK Petra tetap relevan dengan perkembangan zaman yang amat pesat ini. UK Petra terus berbenah, menyikapi berbagai perkembangan dan tuntutan zaman, antara lain dengan membuka program-program baru seperti Data Science and Analytics, Internet of Things, Digital Media, selain menggunakan teknologi modern Virtual Reality untuk proses pembelajaran.”, tambah Djwantoro.

Sementara itu Wakil Rektor bidang Akademik, Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc., mengungkapkan bahwa rencananya tak hanya empat prodi saja yang akan mengikuti akreditasi internasional. Dua Prodi di UK Petra kini sedang mengikuti proses akreditasi internasional AQAS (Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs) yang berpusat di Jerman. Sebelumnya program studi di bawah Fakultas Teknologi Industri UK Petra telah mendapatkan Akreditasi IABEE (Provisional Accreditation) dan saat ini sedang menyiapkan diri untuk mengikuti General Accreditation IABEE. (Aj/padi/DH)

 

Facebook Comments