SHARE

Seiring perkembangan teknologi yang makin maju, dunia semakin terbuka dan manusia makin terhubung satu sama lain. UK Petra menyadari dan mengikuti perkembangan ini dengan memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk berinteraksi secara global. Dengan wawasan global, mahasiswa UK Petra akan memiliki keunggulan tersendiri di mana pun mereka akan berkarya.

Pada tanggal 26-27 Oktober 2016, Program Studi Teknik Elektro UK Petra mengadakan International Gathering dengan tamu dari Dongseo University (DSU), Korea Selatan. Gathering ini akan memberi wadah bagi mahasiswa DSU dan UKP untuk berbagi ilmu melalui presentasi karya penelitian.

Pertama adalah presentasi Choi Ji-Won, Mahasiswa Mechatronic Engineering DSU. Ia merancang sistem drone yang memungkinkan sebuah drone untuk mengikuti pergerakan suatu objek secara otomatis. Pengembangan drone yang dilakukan oleh Choi ini diharapkan akan bisa berguna dalam membantu pencarian korban bencana alam.

Presentasi selanjutnya dilakukan oleh Kevin Avandari Teknik Elektronika UK Petra. Ia  mempresentasikan rancangan drone. Drone yang dirakit Kevin biasanya dipakai untuk kegiatan ketangkasan atau dilombakan.

Penyaji kedua dari DSU adalah Ha Dong-Won, dari Mechatronic Engineering. Ia mempresentasikan Weather Box ciptaannya. Weather Box adalah suatu perabot yang memvisualisasikan cuaca dan berfungsi sebagai mood booster di dalam ruangan. Contoh visualisasi yang ada adalah menampilkan asap uap humidifier dan nuansa biru apabila data cuaca dari internet menunjukkan cuaca mendung atau hujan.

Presentasi selanjutnya dilakukan oleh Jonathan Hans Soeseno dari Teknik Informatika UKP. Ia membuat program untuk membantu pendataan KTP. Berangkat dari masalah sukarnya mendata KTP pendukung salah satu calon gubernur DKI Jakarta. Dengan program yang dibuatnya, pendataan tiap KTP hanya membutuhkan waktu 7 detik dan lebih ramah lingkungan karena hanya memakai perangkat android dan tidak memakai kertas.

Pada hari kedua acara ini, Baek Jin-Je, mahasiswa Computer Engineering, mempresentasikan penggunaan dan desain system crowdfunding. Crowdfunding adalah cara untuk menggalang dana secara kolektif melalui investor dari crowd (khalayak luas), bukan investor perseorangan. Diharapkan, sistemnya akan dapat membantu peneliti yang punya ide bagus akan tetapi belum memiliki cukup dana untuk melaksanakan  penelitiannya.

Selanjutnya, Elisabeth Kathryn dari Prodi Arsitektur UKP mempresentasikan penelitiannya yaitu Pipa Cahaya dari Kaleng Bekas. Pipa cahaya buatan Elisabeth ini bisa mejadi solusi penerangan di area pemukiman yang padat dimana rumah tidak memiliki ruang untuk jendela. Pipa cahaya ini adalah karya tulisnya saat memenangi pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat regional Jawa Timur 2016

Cho Hwi-Young mahasiswa Architecture Engineering mempresentasikan produk alat pengukur  kalori dalam makanan ciptaannya yang sedang dalam proses dipatenkan di kampus DSU. Ia mengajak sesama mahasiswa untuk membuat inovasi dan mendaftarkan paten karya tersebut.

Dharma Wijaya mempresentasikan karyanya yang meraih juara 1 di lomba tingkat Asia di bidang arsitektur, Asian Architecture Rookies. Karyanya adalah ‘Moving Image Gallery’ yang merupakan rancangan gedung yang bisa memberikan efek gambar bergerak.

Kunjungan DSU ini adalah bagian dari program Capstone Design dari pemerintah Korea. Pemerintah Korea Selatan memfasilitasi pelajar dari Korea untuk mendapatkan pengalaman global ke Indonesia. International Gathering ini membuka wawasan baru akan perkembangan ilmu dan pendidikan bagi kedua belah pihak baik UK Petra maupun DSU. (Noel/dit)

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here