SHARE

Esther Yulyana berhasil mengharumkan nama Universitas Kristen Petra (UK Petra) dalam kompetisi Pinasthika Creativestival ke-18. Pinasthika Creativestival merupakan kompetisi karya iklan dan desain bagi perusahaan, freelancer dan mahasiswa yang digelar oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Pengurus Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (P3I Pengda DIY) dan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat.  Terdapat beberapa kategori dalam kompetisi yang bertemakan Do Well ini, yaitu Ad Student, Urban Idea, Young Film Director, dan Young Graphic Designer. Esther Yulyana meraih juara satu dalam kategori Urban Idea dan menerima penghargaan pada 16 Desember 2017 di Monumen Jogja Kembali, Jogjakarta.

Untuk kategori Urban Idea, peserta diminta merancang solusi kreatif atau program kreatif tentang permasalahan kota. Penilaian kategori Urban Idea meliputi seberapa jauh kreasi ide, program, maupun solusi kreatif yang dapat diciptakan sebagai pemikiran solutif untuk memecahkan masalah ruang publik atau menciptakan inovasi baru. Peserta diberikan delapan pilihan kota atau area yang dapat dijadikan lokasi penerapan ide, antara lain Zona Kota Tua Jakarta, Zona Kotagede Jogjakarta, Zona Braga Bandung, Zona Kota Lama Semarang, Zona Kota Tua Surabaya, Zona Pasar Klewer Solo, Zona Pantai Losari Makassar, dan Zona Pasar 16 Ilir Palembang.

Esther memilih Zona Kota Tua Surabaya dan memilih Sungai Kalimas sebagai lokasi penerapan idenya. Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) UK Petra ini membuat program yang di beri nama Dayung Ilmoe yaitu perpustakaan perahu di sungai kalimas Surabaya. Sungai Kalimas memiliki 3 fungsi utama, yaitu sebagai jalur transportasi, sebagai tempat masyarakat untuk mencari mata pencaharian, serta digunakan untuk perdagangan. Tetapi, seiring perkembangan kota Surabaya, kondisi kawasan sekitar Sungai Kalimas mengalami penurunan produktivitas. Konsep kreatif yang dipilih adalah program literasi. Karena melalui literasi dapat meningkatkan minat baca masyarakat Surabaya serta membekali generasi muda di Surabaya untuk siap menyongsong masa depan yang lebih baik, serta dapat mengetahui dan menghargai sejarah kota tua, dan beragam kebudayaan  yang ada di Surabaya.

Didalam perahu terdapat berbagai macam buku, salah satunya adalah buku sejarah kota Surabaya. Selain itu, perahu ini juga menyediakan makanan ringan dan minuman bagi pengunjung. Pengunjung dapat membaca buku dan menyantap makanan nya sambil menyusuri sungai dan melihat beberapa bangunan bersejarah di sepanjang sungai Kalimas. Perahu menyediakan ajang pameran karya tulis dan pengunjung dapat memamerkan karyanya dan dapat dibaca oleh orang lain.

Mengaku tidak menyangka akan meraih juara satu dalam kompetisi ini, Esther mengaku kesulitan terbesarnya saat itu adalah mengatur waktu karena banyaknya tugas Ujian Akhir Semester. Proses pembuatan ide Dayung Ilmu ini memakan waktu kurang lebih tiga minggu. “Melalui kompetisi ini, saya juga berkesempatan bertemu dan berbincang dengan orang-orang hebat salah satunya adalah Diki Satya, VP Content and Distribution  GO-JEK,” ujar mahasiswa angkatan 2015 ini. (rut/padi)

Facebook Comments