SHARE

Dalam program World Class Professor (WCP) yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Universitas Kristen Petra (UK Petra) mengirimkan tiga perwakilan yang kesemuanya berhasil mendapatkan hibah untuk skema B. Salah satunya adalah dosen Program Studi Teknik Industri, I Gede Agus Widyadana, S.T., M.Eng., Ph.D. WCP merupakan program mengundang profesor kelas dunia dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) ternama dari dalam negeri atau luar negeri sebagai visiting professor untuk ditempatkan di berbagai PT di Indonesia selama kurun waktu maksimum sampai akhir bulan November 2018. Program ini bertujuan supaya dosen atau peneliti dapat berinteraksi dengan profesor ternama dan unggul sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas, dan kontribusinya bagi pengembangan ilmu pengertahuan dan teknologi di Indonesia. Terdapat dua skema yang dapat diikuti, yaitu skema A untuk level institusi dan skema B untuk perorangan.

Dalam program WCP ini, dosen yang telah mengabdi di UK Petra selama lebih dari 20 tahun ini mendapatkan hibah sebesar Rp 151.000.000,-. Topik yang diangkat adalah pengendalian persediaan untuk produk yang memiliki tingkat kerusakan tinggi. Beberapa produk seperti sayuran, susu, dan buah-buahan memiliki tingkat kerusakan tinggi. Kerusakan meliputi pembusukan, penguapan, keusangan, hingga penurunan kualitas dari suatu komoditas. Selain karena menarik, topik ini dipilih karena seringkali nilai persediaan dipandang sebelah mata.

Saat persediaan berkurang karena rusak, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, sehingga dapat mengurangi pendapatan yang seharusnya diperoleh. Di Indonesia banyak sekali produk-produk pertanian yang mudah rusak. “seringkali orang tidak mempertimbangkan jumlah barang yang disimpan, padahal persediaan yang tidak bergerak disebut dengan modal mati. Pada umumnya, nilai dari persediaan dalam sebuah industri itu tinggi,” ujar dosen yang menyelesaikan pendidikan magisternya di Asian Institute of Technology, Thailand ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara mengoptimalkan jumlah barang yang dipesan, jumlah yang disimpan, serta kapan harus memesan kembali, sehingga biaya pemesanan, biaya persediaannya rendah, serta biaya tingkat kerusakannya juga rendah.

Dalam pelaksanaannya, WCP memiliki dua kegiatan besar, yaitu mendatangkan profesor dari luar negeri ke Indonesia dan kunjungan dosen Indonesia ke kampus profesor tersebut. Untuk itu, Gede menggandeng Prof. Hui Ming Wee, B.Sc., M.Eng., Ph.D. dari Chung Yuan Christian University, Taiwan. Prof. Hui Ming Wee yang memiliki h-index Scopus 32 ini telah mempublikasikan sebanyak 244 jurnal, beberapa diantaranya merupakan hasil kolaborasi dengan Gede. Selain itu, Prof. Hui Ming Wee juga merupakan salah satu profesor yang terkenal di bidangnya dan telah menerbitkan sebanyak 17 buku akademis, serta telah memperoleh beberapa paten.

Nantinya Prof. Hui Ming Wee akan tinggal di Indonesia pada 20 Agustus hingga 3 September 2018 mendatang. Selama kunjungannya di UK Petra, beliau akan mengisi seminar, lokakarya, dan juga menjadi dosen tamu. Setelah itu, Gede akan  berkunjung ke Chung Yuan Christian University selama tiga minggu. Tujuan kunjungan ini adalah untuk berdiskusi dan menyempurnakan makalah yang telah dibuat. “Harapan saya dengan adanya program WCP ini adalah dapat menularkan semangat bagi rekan-rekan dosen untuk melakukan penelitian dan menulis jurnal ilmiah berkualifikasi bagus, sehingga dapat mengangkat nama Indonesia dan khususnya UK Petra di dunia internasional,” ungkap Ketua Program Studi Magister Teknik Industri UK Petra ini. (rut/dit)

Facebook Comments