Torehan prestasi kembali tercatat dalam daftar kemenangan mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) pada kompetisi tingkat Nasional. Pada bulan Maret 2017 lalu, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) berhasil mengharumkan nama UK Petra pada kompetisi Samafitro Print Carnival 2017. Kompetisi di bidang desain Samafitro Print Carnival 2017 merupakan sebuah ajang yang disponsori oleh HP dan Samafitro. Uniknya, kompetisi ini bersifat closed competition.
Kompetisi Samafitro Print Carnival 2017 melibatkan peserta yang berasal dari tiga universitas, yaitu Universitas Kristen Petra (UK Petra), Universitas Ciputra, dan Institut Teknologi Sepuluh November. Kali ini, terdapat empat kategori desain yang harus dikerjakan, yaitu menu book, premium catalogue, school yearbook, dan photo book. Peserta dari masing-masing universitas membentuk empat kelompok yang berisikan 2-3 orang untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Uniknya, harus ada satu orang yang tidak masuk dalam kelompok manapun, karena dijadikan sebagai art director bagi masing-masing universitas.
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) UK Petra berhasil meraih juara dalam kategori premium catalogue dan photo book. Tak hanya itu, kelompok kategori premium catalogue juga meraih kemenangan dalam kategori lain, yaitu best of the best. Kelompok tersebut beranggotakan dua orang yakni Eveline Tania dan Patricia Monica. Masing-masing kelompok pemenang, mendapatkan hadiah uang tunai 1 juta rupiah. Selain itu, kelompok pemenang best of the best mendapat hadiah tambahan berupa study tour ke Singapura selama 3 hari 2 malam.
Tim UK Petra juga berhasil menyabet juara dalam kategori best art director yang diraih oleh Juvensia Wibowo. Eveline Tania, Patricia Monica, dan Juvensia juga mendapatkan hadiah tambahan berupa printer HP 2135. Sedangkan, pemenang dalam kategori school yearbook diraih oleh Institut Teknologi Sepuluh November, sedangkan kategori menu book dimenangkan oleh Universitas Ciputra.
Eveline mengaku bahwa persiapan yang dilakukan relatif cepat karena mendekati waktu kompetisi yang akan diadakan. Mahasiswa DKV UK Petra diberitahu mengenai lomba ini H-3 perlombaan dan sedang sibuk dalam pengerjaan skripsi. “Sejujurnya, kami tidak ada persiapan khusus, ide baru dipikirkan ketika sudah berada di lokasi dan saat briefing mengenai apa saja yang dibuat,” urai Eveline Tania.
Walaupun sedang disibukkan dengan pengerjaan skripsi, namun mahasiswa DKV UK Petra ini tidak gentar mengikuti kompetisi dan mengambil kesempatan emas. Eveline bersyukur dapat dipercaya mengikuti kompetisi bergengsi ini. “Awalnya hampir tidak ada motivasi karena sedang sibuk mengerjakan skripsi. Namun karena dipercaya dan didorong oleh dosen yang mem-briefing kami sekaligus yang merupakan dosen pembimbing, yaitu Maria Nala Damayanti, S.Sn., M.Hum., kami jadi bersemangat untuk mengikuti lomba ini,” tambah Eveline Tania.
Proses kompetisi ini ternyata juga tidak selalu mudah, tim UK Petra juga menemukan beberapa kesulitan. Tim Eveline dan Patricia mengaku kesulitan dalam kemampuan untuk menghasilkan ide sekreatif dan secepat mungkin, serta mampu bertahan di bawah tekanan. Berhubung batas waktu yang diberikan hanya dalam hitungan jam. Sekitar pukul 10 pagi kompetisi dimulai dan harus selesai hingga pukul 5 sore, namun, ternyata banyak peserta yang menyelesaikannya lebih dari batas waktu yang ditentukan, bahkan hingga malam hari.
Kendati demikian, Eveline dan Patricia memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan lebih, selain hadiah yang diberikan. Eveline dan Patricia memiliki harapan kepada mahasiswa lain untuk selalu mengembangkan diri, bukan hanya di dalam kampus, namun berani bersaing dengan mahasiswa dari berbagai universitas. “Belajar dan berlatih terus mengolah talenta atau kemampuan masing-masing. Jika sudah mendapatkan keahlian yang mumpuni, jangan takut atau malas untuk mengikuti kompetisi. Reward yang didapat dari memenangkan kompetisi lebih dari yang terlihat, yaitu aktualisasi diri dan semangat untuk berjuang lebih lagi,” urai Eveline dan Patricia, peraih juara kategori best of the best (fsc/dit).
