Industri perhotelan adalah industri yang menjadi primadona di Indonesia saat ini. Pesatnya perkembangan hotel baru menyebabkan kebutuhan tenaga profesional di bidang-bidang khusus perhotelan makin dicari.
Salah satu keahlian yang spesifik di bidang perhotelan adalah keahlian pelayanan di front desk. Mahasiswa Program Manajemen Perhotelan Universitas Kristen Petra (UK Petra) mengukir prestasi di bidang khusus ini dengan memenangkan National Front Desk Competition (NFDC) 2017. Dalam kompetisi yang diadakan oleh Swiss German University pada tanggal 13 Mei 2017 ini, Yosua Soeharto dan Teresa Angelica Winatali mewakili UK Petra. Teresa berhasil meraih Juara 1 Kategori Mahasiswa dengan menyisihkan 11 peserta dari Universitas Bunda Mulia, Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, Universitas Bina Nusantara, dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Teresa dan Yosua adalah mahasiswa angkatan 2014 dimana mereka telah menyelesaikan mata kuliah Teori Operasional Manajemen Hotel (TOMH), Operasional Hotel (OH), dan praktek Mata Kuliah Manajemen Operasional Hotel (MOH). Tim dosen Front Office program Manajamen UK Petra yang terdiri dari Vido Iskandar, SE; Amalia Nur Rizki; dan Yoel Wibowo, SS., M.Pd., dari perkuliahan TOMH, OH, dan MOH mengutarakan bahwa Yosua dan Teresa adalah yang terbaik untuk tugas front desk. Secara khusus, Yosua mahir dalam sistem front desk, dan Teresa mahir dalam hubungan pelanggan. Kedua mahasiswa ini kemudian mendapatkan pelatihan dan persiapan dari tim dosen tersebut untuk mempersiapkan mereka sebelum diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi.
Lomba NFDC dilaksanakan dalam 2 babak, penyisihan dan final yang keduanya dilaksanakan di Jakarta. Dalam babak penyisihan para peserta dinilai melalui ujian tertulis mengenai pengetahuan yang terkait dengan front desk. Dari hasil ujian tulis ini, diambil peserta dengan 5 nilai terbaik untuk maju ke babak final. Teresa lolos dengan membukukan nilai penyisihan tertinggi. Ujian dalam babak final berupa role play Customer Handling, dimana para peserta mengambil peran sebagai petugas front desk dan berhadapan dengan orang yang berperan sebagai tamu yang masing-masing memiliki permasalahan dan permintaan yang unik. Salah satu contohnya adalah seorang tamu yang datang dalam kondisi mabuk dan memiliki permintaan khusus untuk mendapatkan kamar yang ada alat blender-nya. Saat menangani tamu ini, ada tugas tambahan yaitu telepon berdering dan harus diangkat dan para peserta diminta agar bisa mengarahkan dan melayani tamu yang unik ini dengan diplomatis dan menjaga ketertiban. Kasus roleplay yang Teresa temui adalah tamu ekspatriat yang tidak bisa berbahasa Indonesia maupun Inggris. Tamu ini berperilaku genit, merayu, meminta perhatian, dan cenderung mengarah ke pelecehan terhadap petugas. Teresa bisa dengan ramah, tegas dan sopan mengarahkan tamu tersebut agar bisa dengan segera menangani tugasnya yang lain. Ia menjelaskan bahwa ia sedang bekerja dan perilaku yang dilakukan tamunya adalah tidak pantas, apabila si tamu bersikeras meneruskannya, maka Teresa akan meminta petugas keamanan untuk melayaninya. Dari hasil babak final, Teresa mendapatkan nilai tertinggi dan keluar sebagai juara kompetisi NFDC.
Selain untuk berlomba, mengikuti kegiatan kompetisi ini juga memberikan berbagai nilai tambah bagi pesertanya. Menurut Vido, Kepala Laboratorium Front Office UK Petra, mengatakan bahwa tujuan mengikuti kompetisi ini adalah untuk mempraktekkan materi mata kuliah yang didapatkan. Yosua yang mengikuti lomba ini mengatakan, “Pengalaman yang didapat dari kompetisi ini akan dipakai di dunia kerja”. Mahasiswa yang bercita-cita untuk mendalami bartending di kesempatan magangnya ini merasa bahwa kasus-kasus roleplay di lomba ini unik dan lucu. Teresa menambahkan bahwa acara ini juga bisa menambah jejaring dan juga sebagai sarana untuk mengenal dengan rekan sesama mahasiswa dunia perhotelan. Ia mengatakan, “Kompetisi ini seru dan menjadi tempat pembelajaran sekaligus mengetahui bagaimana perkuliahan di jurusan perhotelan universitas lainnya”. (noel/dit)
