SHARE

Program Studi Arsitektur adalah salah satu dari 3 program studi yang didirikan pertama kalinya di UK Petra. Prodi ini didirikan pada tahun 1967 sebagai Fakultas Teknik Arsitektur. Sejak tahun 2005, prodi ini sudah berhasil meraih Status Akreditasi  A. Akreditasi ini adalah pengakuan resmi pemerintah atas kualitas pendidikan yang diselenggarakan di prodi ini. Sampai dengan saat ini, prodi ini sudah menghasilkan 3.668 lulusan.

Proses pendidikan dalam prodi ini didesain untuk mendidik mahasiswa Arsitektur agar dapat menjadi lulusan yang berintegritas, mampu berkarya secara kreatif dalam merancang lingkungan buatan, peka dan berempati pada kebutuhan manusia, berwawasan lingkungan, dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman. Segi peka dan berempati pada kebutuhan manusia di sini diejawantahkan dalam banyaknya kegiatan yang memfasilitasi mahasiswa untuk bisa memberi solusi atas masalah yang nyata terjadi, seperti: mata kuliah kuliah kerja pelayanan yang membuat perbaikan dengan rancangan inklusif untuk disabilitas di beberapa Sekolah Luar Biasa, atau desain Children Architecture di PAUD. Segi mengembangkan diri sesuai perkembangan jaman di sini bisa dilihat dari tradisi prestasi mahasiswa dan pengajar prodi ini.

Kurikulum yang dipakai di prodi ini berdasarkan kurikulum 2013 yang mengacu pada standar Pendidikan Tinggi di Indonesia. Kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa. Kurikulum Arsitektur UK Petra ini juga memenuhi standar kompetensi UIA (Union Internationale des Architectes), organisasi serikat arsitek itnernasional, dan juga IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). Dengan memenuhi standar kedua organisasi ini, lulusan Prodi ini akan dimudahkan untuk bergabung komunitas profesional arsitek dan meniti jenjang profesi arsitek yang ada di dalam negeri dan juga secara global.

Mahasiswa prodi ini dikenal secara luas sebagai pemegang tradisi pemenang kompetisi. Darma Wijaya seorang mahasiswa Arsitektur angkatan 2013 pada tahun 2016 meraih 2 penghargaan. Satu penghargaan adalah sebagai pemenang Sayembara Desain Gerbang Tol Solo-Kertosono Ruas Solo Ngawi, yang diprakarsai oleh PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ), sebuah anak perusahaan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Satu penghargaan lagi adalah sebagai pemenang pertama di Asian Contest of Architectural Rookies Award melalui karyanya ‘Moving Image Gallery’. Seorang mahasiswa lain yang juga baru-baru ini mendapatkan penghargaan adalah Elisabeth Kathryn. Ia keluar sebagai juara pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Regional Jawa TImur tahun 2016. Ia menyabet penghargaan ini melalui karyanya yaitu Pipa Cahaya dari Kaleng Bekas. Pipa cahaya buatannya adalah murah dan bisa menjadi solusi penerangan rumah-rumah di area padat pemukiman dimana cahaya matahari terhalang karena terlalu dekatnya jarak antar rumah yang tidak memungkinkan adanya jendela. Karya-karya yang dihasilkan kedua mahasiswa ini berangkat dari permasalahan yang nyata ada di masyarakat.

Pengajar di Prodi Arsitektur memiliki kualifikasi yang baik dengan pendidikan S2 dan S3 dan juga pengalaman profesional di bidangnya. Keprofesionalan ini bisa dilihat dari 2 arsitek Indonesia yang diakui di tingkat ASEAN adalah pengajar Arsitektur UKP.

Pendidikan arsitektur di UK Petra tidak hanya membina mahasiswa sampai jenjang sarjana saja, akan tetapi juga menyediakan untuk langkah-langkah selanjutnya. Sebagai gambaran akan pendidikan lanjut di dunia arsitektur, di Indonesia baru ada 14 universitas yang menjalin kesepakatan dengan IAI untuk pendirian Program Profesi Arsitek. Dari ke-14 universitas tersebut, masih hanya 4 universitas yang sudah mendirikan programnya. UK Petra me-launching PPAR UK Petra pada bulan Agustus 2016. Selain memberikan pendidikan lanjutan untuk para lulusan S1 Arsitektur, adanya program profesi ini menjawab tantangan kebutuhan atas arsitek-arsitek bersertifikat di Indonesia. (noel/dit)

Facebook Comments