SHARE

Universitas Kristen Petra (UK Petra) tidak henti-hentinya berkontribusi untuk memerangi pandemi Covid-19 ini. Setelah seluruh dosen dan tenaga kependidikan UK Petra telah tuntas melakukan vaksinasi di beberapa fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jemursari, Klinik Pratama UK Petra, dan Puskesmas Siwalankerto. UK Petra bekerja sama dengan Grand City dan TNI dalam menyelenggarakan vaksinasi massal. Vaksinasi ini diperuntukkan bagi mahasiswa, alumni, keluarga karyawan UK Petra, serta mitra UK Petra seperti siswa SMA dan SMP.

         Vaksinasi massal ini terbagi menjadi dua kloter, kloter pertama dilaksanakan pada 24 Juli 2021, sedangkan kloter kedua pada 3 Agustus 2021. Pada kloter pertama sebanyak 1980 orang telah divaksinasi, serta 1080 orang pada kloter kedua. Pengaturan pelaksanaan vaksinasi di Grand City cukup teratur, tidak ada kerumunan, dan peserta vaksinasi cukup tertib. Tidak hanya itu, mahasiswa, staff, dan dosen UK Petra juga berpartisipasi menjadi relawan dalam pelaksanaan vaksinasi massal di Grand City.

Apresiasi Bagi Para Relawan

“Terima kasih atas semua kerja keras, partisipasinya dan keberanian para relawan vaksinasi baik itu di UK Petra maupun di Grand City beberapa waktu lalu. Semoga dukungan kita ini bisa membantu pemerintah Indonesia untuk mempercepat vaksinasi di masyarakat.”, ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng. selaku rektor UK Petra, Surabaya saat pertemuan daring antara pimpinan dengan semua relawan vaksinasi.

Pertemuan daring yang digelar hari Kamis, 5 Agustus 2021 mulai pukul 10.00 WIB tersebut dihadiri oleh pimpinan UK Petra dan para relawan. Tercatat ada 22 orang relawan vaksinasi baik dari dosen maupun tenaga kependidikan UK Petra serta  delapan orang alumni yang bertugas di Grand City, Surabaya. Sedangkan yang bertugas di puskesmas dan poliklinik UK Petra mencapai 88 orang relawan vaksinasi.

Dalam kesempatan ini, Agus Arianto Toly, menceritakan proses vaksinasi yang ditempuh bagi Petranesian membutuhkan proses yang sangat panjang. Belum berpengalaman mengurus vaksinasi hingga akhirnya UK Petra berhasil menyelenggarakan vaksinasi. “Saya yakin Tuhan menuntun kinerja baik kita ini agar COVID-19 ini segera teratasi. “Dari mulai kita yang tak berpengalaman mengurus proses vaksinasi hingga akhirnya kita bisa menyelenggarakan di Grand City. Dukungan dari semua pihak di UK Petra sangat membantu proses kelancaran vaksinasi. Saya yakin bahwa niat baik ini akan ditolong oleh Tuhan.”, ungkap Agus Toly.

Sementara itu saat dihubungi terpisah melalui ponselnya, Dwi Fitrianto dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) yang menjadi relawan di Poliklinik UK Petra dan Grand City menceritakan kisahnya. Pria yang mengabdi di UK Petra sejak tahun 2002 itu mengungkapkan awal ia bergabung menjadi relawan dihubungi oleh Biro Administrasi Umum & Kepegawaian (BAUK) UK Petra yang kesulitan mencari relawan.

“Jujur ada rasa takut yang sangat besar waktu saya memutuskan menjadi relawan, apalagi saat di Grand City kondisi varian Delta sedang mengganas. Meskipun saya telah mendapatkan vaksin secara lengkap tetapi saya juga masih sering bertemu dengan orang tua saya yang sudah lanjut usia. Tetapi dorongan membantu orang lain agar memiliki semangat hidup sehat sangat besar maka dari itu saya akhirnya memutuskan menjadi relawan.”, urai pria yang akrab disapa Dwi itu.

Selain mengungkapkan apresiasinya para relawan vaksinasi, pimpinan juga menyampaikan rasa terima kasihnya dengan memberikan sebuah piagam dan honor bagi para relawan vaksinasi UK Petra yang terdiri dari dosen dan pegawai tetap UK Petra. “Jangan dilihat nominalnya, tapi niat baik kami dari UK Petra sebagai rasa terima kasih pada bapak dan Ibu yang telah membantu proses vaksinasi berjalan lancar.”, tutup Agus Toly. (Aj/dit)

Facebook Comments