SHARE

Universitas Kristen Petra (UK Petra), melalui Unit Humas dan Informasi Studi, menyelenggarakan Workshop bagi para Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Mitra. Workshop dilaksanakan pada 6-7 Agustus 2021, dan diikuti oleh 42 sekolah yang terdiri dari 42 orang kepala sekolah dan 46 guru BK, tidak hanya dari SMA, tetapi juga SMP. 

“Tahun ini, tema yang dipilih yaitu “Leadership towards Wellness”, kepemimpinan berorientasi kepada wellness, kesehatan optimal untuk menuju dampak maksimal. Tema ini penting mengingat banyaknya fenomena kelelahan mental yang berujung kepada salah satunya turunnya kualitas pendidikan, bahkan disinyalir munculnya perilaku yang mengarah pada kepribadian ambang seperti self-harm, keinginan bunuh diri, kecemasan, dan lainnya,” urai Prayonne Adi, S.T., M.MT., selaku Kepala Humas dan Informasi Studi UK Petra.

Kegiatan dibuka oleh materi dari Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng., yang berjudul “Navigating Turbulent Times”. Saat ini kita sedang dihadapkan dengan situasi yang sangat kacau, krisis kesehatan, ekonomi, dan sosial, ditambah dengan revolusi industri. Salah satu kekuatan untuk bertahan ditengah situasi ini adalah kemampuan untuk beradaptasi. “UK Petra sendiri telah mencoba melakukan berbagai hal untuk beradaptasi dengan ‘turbulent times’ ini, sebagian telah kami lakukan dan sebagian lagi masih proses, dan sebagian lagi masih diatas kertas. Diantaranya adalah kurikulum OBE-LEAP, mengembangkan mobile apps, menerapkan mata kuliah Digital Leaders, dan masih banyak lagi,urai Prof. Djwantoro. 

Selama dua hari, para kepala sekolah dan konselor mendapatkan pelatihan yang bertujuan agar mereka memahami dampak negatif yang bisa diakibatkan dari Pendidikan jarak jauh di tengah pandemi, menyadari kondisi diri serta mampu merasakan kondisi rekan kerja atau siswa didik mereka, serta mampu melakukan pertolongan baik pada diri sendiri dan rekan kerja atau siswa menuju wellness. Pembicara pada sesi kepala sekolah yaitu Dr. Ricky Wang, Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomi, sedangkan Dra. Lanny Herawati, Kepala Pusat Konseling dan Pengembangan Pribadi (PKPP) UK Petra menjadi pembicara pada sesi guru BK.

“Banyak survei di luar negeri dan Indonesia, yang menyatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anak-anak didik yang mengalami gejala-gejala yang mengarah pada gangguan depresi. Ada yang disebut dengan ‘complicated grief’, kedukaan yang beruntun, intens, merasa bersalah, namun kita hanya bisa menghibur secara virtual. Inilah kondisi yang kita hadapi saat ini,” ujar Ricky.

“Banyak kisah yang menggambarkan bahwa mahasiswa mengalami emosi yang terguncang dalam menghadapi pandemi ini, tentunya bapak ibu guru BK dan kepala sekolah punya banyak kisah yang serupa. Inilah yang menyemangati kita untuk belajar bersama menyiapkan pelayanan bersama, dan membantu kita untuk menjadi pribadi yang siap menuju wellness,” ungkap Lanny. 

Ada yang berbeda pada workshop kali ini, dekan-dekan dari tujuh fakultas yang ada di UK Petra secara bergantian memperkenalkan fakultas masing-masing di hadapan para peserta. Selain itu, Dr. Jenny Mochtar, MA, Wakil Rektor Bidang Akademik UK Petra juga hadir untuk memberikan penjelasan tentang Penerimaan Mahasiswa Baru kemudian dilanjutkan dengan penutupan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra. (rut/dit)

Facebook Comments