SHARE

Pada 12 Juli 2018, Universitas Kristen (UK) Petra menerima kunjungan delegasi dari I-Shou University (ISU), Taiwan, yang terdiri atas Prof. Dr. Roger C. Y. Chen, President ISU; dan Prof. Dr. Taichi Wu, Kepala International College ISU. Delegasi ISU disambut oleh Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Ricky, S.E., MRE., Ed.D., Ketua program Manajemen Perhotelan periode 2013-2017, Endo Wijaya Kartika, S.E., M.M., Ketua program Manajemen Kepariwisataan, Yudianto Oentario SE., MM., Ketua program International Business Management, Ruth Srininta Tarigan, S.Kom., MBA., Ketua program Manajemen Keuangan, Mariana Ing Malelak, S.E., M.SM., M.Rech., CFP., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si., Ketua program studi Ilmu Komunikasi, Daniel Budiana, S.Sos., MA., Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc., Ketua program studi Teknik Elektro, Iwan Handoyo Putro, S.T., M.Dig.Comm. serta Foedjiawati, S.S.,M.A., Ph.D., mewakili Magister Manajemen. Pertemuan ini dimaksudkan untuk memperbarui kesepakatan kerjasama yang sudah terjalin diantara kedua universitas dan juga berdiskusi untuk kesempatan kerjasama baru.

Acara dimulai dengan perkenalan UK Petra yang disampaikan oleh Dekan FE, menyambung perkenalan ini, Prof. Taichi memperkenalkan ISU yang dikatakannya dimiliki oleh grup perusahaan internasional E United. Universitas ini didirikan pada tahun 1986 dengan nama awal Kaohsiung Polytechnic Institute. Pada tahun 1997, universitas yang mendapatkan pengakuan Times Higher Education Young University Rangkings ini menyandang nama ISU. Taichi memaparkan keberadaan international college dalam ISU yang memiliki 6 program berbahasa Inggris, yaitu: International Business Administrational, International Finance, International Hospitality & Tourism, Entertainment Management, Intelligent Systems & Automation Engineering, dan Communication Production. Kerjasama yang telah dilakukan Petra dengan ISU melalui program bisnis, keuangan, dan kepariwisataan. Dengan adanya program internasional di bidang automasi, sistem cerdas, serta komunikasi, maka bentuk kerjasama baru dimungkinkan. Taichi juga memaparkan keberadaan program Pascasarjana Magister Manajemen (MBA.) dan Doktor Manajemen (Ph.D.).

Dalam diskusi ini diinformasikan bahwa pemerintah Taiwan menerapkan regulasi melarang kerjasama gelar ganda (double degree) untuk jenjang sarjana dengan masa studi 3+1 (3 tahun di Indonesia dan 1 tahun di Taiwan). Adanya program pascasarjana memungkinkan kerjasama double degree dengan bentuk 3+1+1, yaitu 3 tahun perkuliahan di Indonesia, satu tahun menyelesaikan jenjang sarjana di Taiwan, dan satu tahun tambahan di Taiwan untuk mendapatkan gelar magister, dalam arti  dalam waktu 5 tahun, mahasiswa mendapatkan dua gelar sarjana dan satu gelar magister. Taichi juga mengajukan kemungkinan kerjasama dalam bentuk 3+1+1+1 di mana satu tahun tambahannya adalah kerja magang di Inggris. Taichi mengatakan bahwa kesempatan kerja dan menetap di Taiwan sangat terbuka untuk peserta program pendidikan kerjasama ini, “Sangat mudah untuk mendapatkan 60 poin ijin menetap setelah mengikuti program ini. Poin sudah didapatkan dari perolehan gelar akademik, penguasaan bahasa asing termasuk Inggris dan Indonesia”, katanya. Seusai diskusi, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memo Kesepakatan oleh kedua pimpinan universitas. (noel/dit)

Facebook Comments