SHARE

Setelah sempat ditiadakan karena pandemi covid-19, Program United Board (UB) Fellows hadir kembali. Universitas Kristen Petra (UK Petra) kembali mengirimkan perwakilannya dalam Program ini. Pada periode 2021-2022 ini, Dwi Setiawan, S.S., MA-ELT, Ph.D., Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UK Petra berhasil lolos dan mewakili UK Petra dalam Asosiasi Pendidikan Tinggi Kristen di Asia ini. 

Kali ini, sebanyak 29 fellows dari 26 Perguruan Tinggi di Asia terpilih untuk mengikuti program ini. Para peserta berasal dari sembilan negara diantaranya Indonesia, Kamboja, China, Hongkong, India, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Program UB Fellows merupakan program jangka panjang selama setahun yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pengembangan kepemimpinan untuk staf pengajar dan administrator menengah dari perguruan tinggi dan universitas Asia. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan para pemimpin yang dinamis agar dapat memajukan pendidikan di universitas masing-masing.

Sebelumnya, calon peserta diminta mengumpulkan esai dari pertanyaan yang diberikan, kemudian dilanjutkan dengan tahap wawancara. Dwi mengaku tertarik mengikuti program ini karena merasa membutuhkan kemampuan strategic sebagai seorang pemimpin. “Saya merasa semakin hari posisi kepemimpinan yang saya duduki ini membutuhkan kemampuan strategic, kemampuan untuk berpikir besar, kemampuan untuk melihat visi, lebih dari sekedar menyelesaikan masalah. Kemana saya akan membawa fakultas saya, dalam hal kompetisi dengan fakultas atau prodi lain, dalam hal ini saya merasa belum memiliki knowledge dan skill yang cukup,” ungkap dosen yang menyelesaikan studi S3 di De Montfort University ini.

Terdapat tiga kegiatan besar yang akan dilaksanakan secara bertahap, yaitu pelatihan, penempatan, serta seminar bersama. Para fellows mengikuti pelatihan secara daring dari Singapore Management University (SMU) pada 19-30 Juli 2021. Selama pelatihan ini, banyak hal-hal yang didapatkan dan dipelajarinya. “Ada tiga hal yang sangat berkesan bagi saya, yang pertama adalah materi mengenai peta pendidikan dunia dan Asia, kedua adalah saat mendengar pengalaman konkrit dari mantan President SMU tentang Higher Education Leadership, yang ketiga yaitu materi tentang Asian Management Style, ini menarik karena kebetulan yang dijadikan studi kasus saat itu adalah Indonesia dari perspektif orang luar, ternyata ada banyak hal-hal positif tentang Indonesia yang saya belum lihat sebelumnya dan itu terbukakan semuanya,” urai Dwi.

Untuk penempatan akan dilaksanakan pada Januari-Juli 2022, Fellows dapat memilih salah satu universitas rekanan UB. Dwi memilih International Christian University (ICU), Jepang. Nantinya jika disetujui, ia akan berangkat ke ICU untuk mengamati, berdiskusi, serta belajar tentang kepemimpinan yang diterapkan di sana. Mengakhiri rangkaian kegiatan UB Fellows, peserta akan mengikuti seminar dan mempresentasikan hasil yang diperoleh selama setahun mengikuti program ini. (rut/Aj)

 

Facebook Comments